Masa pandemik yang berjalan hampir 2 tahun, memberikan anugerah tersendiri bagi
masyarakat. Berbagai kegiatan tidak berjalan secara normal, mulai dari kegiatan
kantor, sekolah, serta kegiatan kemasyarakatan termasuk di dalamnya kegiatan
pelayanan keagamaan. Pelayanan keagamaan di masa normal dilakukan dengan
tatap muka, berkumpul dan bahkan saling bercengkrama satu dengan yang lain.
Begitu pula dengan semangat dan antusiasme masyarakat masih sangat tinggi,
sebaliknya di masa pandemic kegiatan pelayanan keagamaan dituntut untuk tetap
jalan, namun dalam kondisi keterbatasan dan mengikuti protokoler kesehatan. Maka
di masa pandemic inilah metode pelayanan keagamaan dituntut kreatif dan inovatif
seiring perkembangan tehnologi yang banyak digunakan aplikasinya dalam
memenuhi kebutuhan pelayanan keagamaan.