AKSEPTASI MASYARAKAT MANDAR TERHADAP AL-MU‘AWWIŻATAIN DALAM MERESPON KEJAHATAN SIHIR DI POLEWALI MANDAR (Studi Living Qur’an(
AKSEPTASI MASYARAKAT MANDAR TERHADAP AL-MU‘AWWIŻATAIN DALAM MERESPON KEJAHATAN SIHIR DI POLEWALI MANDAR (Studi Living Qur’an(
No Thumbnail Available
Date
2022
Authors
DEWI SARTIKA
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
REPOSITORI STAIN MAJENE
Abstract
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana upaya masyarakat Mandar terhadap al-Mu‘awwiżatain sebagai pelindung dari kejahatan sihir di Polewali Mandar, (2) bagaimana upaya masyarakat Mandar dalam penggunaan al-Mu‘awwiżatain sebagai obat dan penyembuh dari kejahatan sihir di Polewali Mandar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriktif, berupa kata-kata yang tertulis atau lisan dari narasumber yang dapat diamati. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan obeservasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, kemudian dari data tersebut diambil kesimpulan. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini, adalah penerimaan masyarakat Mandar terhadap al-Mu‘awwiżatain , yaitu: (1) adanya upaya masyarakat Mandar terhadap al-Mu‘awwiżatain sebagai pelindung dari kejahatan sihir di Polewali Mandar, (2) adanya upaya masyarakat Mandar dalam penggunaan al-Mu‘awwiżatain sebagai obat dan penyembuh dari kejahatan sihir di Polewali Mandar.
Hasil penelitian dari akseptasi masyarakat Mandar terhadap al-Mu‘awwiżatain dalam merespon kejahatan sihir di Polewali Mandar, ialah pada umumnya masyarakat Polewali Mandar menerima al-Mu‘awwiżatain . Bentuk penerimaan mereka terhadap al-Mu‘awwiżatain berbeda-beda, ada yang menerima surah ini tetapi dibarengi dengan bacaan lain, adapula yang mengamalkannya tetapi masih melakukan upaya perdukunan, serta adapula yang mengamalkannya dan dibarengi dengan surah perlindungan lainnya. Selain itu, terdapat macam bentuk pengamalan masyarakat Mandar terhadap al-Muawwizatain, yaitu: ada yang mengamalkannya sebagai do’a atau pelindung yang meliputi dibaca setelah salat fardu, dibaca setiap pagi dan petang, dan dibaca sebelum tidur. Adapula yang mengamalkan surah ini sebagai obat, dengan cara wirid dengan amalan surah al-Mu‘awwiżatain, dan upaya ruqyah sebagai jalan untuk meminta kesembuhan dari Allah swt dengan membaca surat-surat perlindungan termasuk al-Mu‘awwiżatain .
Implikasi dari penelitian ini adalah: Terdapat berbagai bentuk upaya masyarakat Mandar terhadap pengamalan surah al-Mu‘awwiżatain dalam merespon kejahatan sihir, sebagian besar dari mereka mengamalkan surah ini hanya setelah terkena kejahatan sihir, dan seharusnya masyarakat Mandar perlu mengamalkan surah al-Mu‘awwiżatain baik itu sebelum maupun setelah terkena sihir.