NILAI-NILAI MODERASI BERAGAMA DALAM TAFSIRAL-QUR'AN TEMATIK KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
NILAI-NILAI MODERASI BERAGAMA DALAM TAFSIRAL-QUR'AN TEMATIK KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
No Thumbnail Available
Date
2022
Authors
ZAHRAWATI
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
REPOSITORI STAIN MAJENE
Abstract
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini terkait nilai-nilai moderasi beragama dalam tafsir al-Qur’an tematik Kementerian Agama RI, yaitu: 1) Bagaimana pemaknaan ayat-ayat moderasi beragama dalam tafsir tematik
Kementerian Agama RI, dan 2) Bagaimana nilai-nilai moderasi beragama dalam tafsir tematik Kementerian Agama RI.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat kepustakaan (library research). Dalam penelitian ini pula, menggunakan pendekatan metode tafsir maud{u’i/tematik, yaitu mengumpulkan ayat berdasarkan tema yang dikaji. Pengumpulan data dilakukan melalui sumber bacaan, seperti buku, kitab tafsir, hasil penelitian terdahulu baik itu skripsi, thesis, atau disertasi. Adapun analisis data, dilakukan dengan menelaah beberapa rujukan tafsir dan kamus berbahasa Arab
untuk mengungkap makna dari ayat-ayat yang dikumpulkan. Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah nilai-nilai moderasi dalam tafsir al-Qur’an tematik Kementerian Agama RI, yaitu: 1) Adanya ragam pemaknaan ayat-ayat moderasi dari para mufasir dalam tafsir tematik Kementerian Agama RI, dan 2) Terdapat 5 poin nilai-nilai moderasi lengkap dengan cabangnya dalam tafsir tematik Kementerian Agama RI.
Hasil dari penelitian ini ialah, ditemukan ada banyak ayat yang mengungkap nilai-nilai moderasi, hal ini berdasarkan hasil penelitian dari penulis pada tafsir tematik Kementerian Agama RI. Selain itu, juga ditemukan rangkaian nilai-nilai
moderasi yang dilengkapi dengan hadis dan perspektif dari para tokoh. Terkait hasil kajian penulis pada tafsir tematik Kementerian Agama RI, menemukan ada 5 ragam nilai-nilai moderasi, yaitu: 1) Moderasi Islam dalam akidah, 2) Moderasi Islam dalam syariah, 3) Moderasi Islam dalam akhlak, 4) Moderasi Islam dalam muamalah, dan 5) Moderasi Islam dalam kepribadian Rasulullah saw.
Implikasi dari penelitian ini ialah: Islam adalah satu-satunya agama yang moderat, untuk menjadi penganut agama yang moderat, maka dalam ajarannya dicetuskan nilai-nilai moderasi. Nilai-nilai moderasi yang dimaksud ialah nilai-nilai
yang tidak terlepas dari ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan Hadis. Hal demikian bisa dilacak dengan banyaknya ayat dalam al-Qur’an yang mengungkap nilai-nilai moderasi. Seharusnya, dari kesekian banyaknya ayat moderasi menjadi patokan bagi umat beragama dalam menjalankan rutinitas sosial. Namun, yang menjadi masalah di era sekarang adalah maraknya paham radikalisme, dan parahnya yang menjadi subjek dari paham radikal itu ialah penganut ajaran Islam. Mereka begitu mudah menjustifikasi, mengkafirkan dan membidahkan sesamanya dengan dalih pendapat yang lain keliru, salah dan sesat. Hal ini tidak dibenarkan, sebab Islam hadir sebagai agama pertengahan/tidak memihak, seharusnya sebagian besar darinya menjadi teladan yang baik bagi masyarakat awam dan umum, agar Islam tidak kehilangan hakikatnya yang membawa unsur kedamaian.