PERAN ANNANGGURU DAAMIN DALAM MENANAMKAN NILAI PENDIDIKAN ISLAM TERHADAP SANTRI PENDIDIKAN NON FORMAL MELALUI PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI DESA BONDE KECAMATAN CAMPALAGIAN

No Thumbnail Available
Date
2024-10-18
Authors
MUHAMMAD HANAFI NUR
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Repository STAIN Majene
Abstract
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana peran annangguru Daamin dalam menanamkan nilai pendidikan Islam terhadap santri, (2) faktor apa saja yang mendukung dan penghambat dalam penanaman nilai pendidikan Islam Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk melihat dan mengungkapkan suatu kondisi ataupun sebuah objek berdasarkan data lapangan. Prosedur penelitian kualitatif ini, menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan teknik tringulasi dengan triagulasi sumber yang diperoleh dari hasil wawancara. Informan penelitian adalah pengajar (annangguru) dan santri. Hasil dari penelitian ini yang pertama peran annangguru Daamin dalam menanamkan nilai pendidikan Islam dalam hal ini adalah akhlak adalah dengan berperan sebagai guru ngaji, pendidik dan keteladanan. Dan dalam penanaman nilai pendidikan Islam annangguru Daamin berperan sebagai guru ngaji, sebagai teladan, dan berperan sebagai pendidik. Sehingga santri mencontoh perilaku dari annangguru Daamin, mendengar dan melaksanakan nasehat yang diberikan serta meresapi ibrah. Dibuktikan dengan sikap santri berperilaku seperti yang diajarkan oleh annangguru Daamin. Adapun faktor pendukung dalam penanaman nilai pendidikan Islam yaitu: a). Adanya dukungan dari pemerintah desa dan masyarakat, b). Dukungan dari keluarga, c). Ketersediaan kitab, d). Antusias santri yang tingggi, e). Kemampuan paara santri. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu: keterbatasan waktu, karena kesibukan annangguru Daamin sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di kantor urusan agama (KUA) membuatnya mengalami kesulitan dalam mengatur waktu dalam mengajar
Description
Keywords
Citation