TIPOLOGI PENAFSIRAN ULAMA KONTEMPORER ATAS QS. AL-BAQARAH/2: 106 SEBAGAI DALIL NASKH SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KONSEP NA<SIKH MANSU<KH DALAM AL-QUR’AN

No Thumbnail Available
Date
2025-02-20
Authors
NURUL HIKMAH AMIR
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Repository STAIN MAJENE
Abstract
ABSTRAK Nama : Nurul Hikmah Amir NIM : 30156120011 Program Studi : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Judul : Tipologi Penafsiran Ulama Kontemporer atas QS. al-Baqarah/2 : 106 sebagai Dalil Naskh serta Implikasinya terhadap Konsep Na>sikh Mansu>kh dalam al-Qur’an Skripsi ini membahas tentang tipologi penafsiran ulama kontemporer atas QS. al-Baqarah ayat 106 sebagai dalil naskh serta implikasinya terhadap konsep na>sikh mansu>kh dalam al-Qur’an. Secara sederhana, naskh merupakan penghapusan suatu hukum dalam ayat karena terdapat ayat lain yang datang kamudian. Konsep tersebut pun menuai pro kontra di kalangan ulama karena perbedaan dalam memahami dalil terkait naskh, sehingga objek inilah yang diangkat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang berbasis kepustakaan atau dikenal dengan istilah library research. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis (sejarah) karena akan menelusuri sejarah panjang persoalan naskh dari ulama pra kontemporer hingga ulama kontemporer, terutama pandangan dari masing-masing tokoh. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ulama kontemporer berbeda dalam menafsirkan QS. al-Baqarah/2: 106, terutama pada pemaknaan kata a>yat. Sebagian memaknainya sebagai ayat al-Qur’an dan sebagian yang lain memaknainya sebagai mukjizat atau syariat terdahulu. Mereka yang memaknai sebagai ayat al-Qur’an umumnya mengakui naskh terjadi dalam al-Qur’an atau memiliki syarat naskh yang ketat. Adapun mereka yang memaknainya sebagai syariat terdahulu, umumnya menolak keberadaan naskh dalam al-Qur’an, atau memiliki konsep yang berbeda. Penafsiran-penafsiran tersebut penulis klasifikasikan ke dalam tiga tipologi pemikiran tafsir kontemporer yang digagas oleh Sahiron Syamsuddin, yakni quasi-objektivis konservatif, quasi subjektivis, dan quasi-objektivis progresif. Ditemukan bahwa sebagian besar ulama kontemporer tergolong dalam tipologi quasi-objektivis progresif. Implikasi dari penelitian ini adalah dapat memberikan gambaran mengenai letak perbedaan ulama terkait ada tidaknya na>sikh mansu>kh dalam al-Qur’an. Tipologi penafsiran sendiri memberikan gambaran mengenai sikap ulama kontemporer terkait dalil naskh, dalam hal ini adalah QS. al-Baqarah ayat 106 yang kemudian tercermin dalam implikasi penafsiran tersebut terhadap konsep na>sikh mansu>kh dalam al-Qur’an. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi upaya pengembangan kajian‘Ulu>m al-Qur’an serta menjadi upaya dalam menjaga keilmuan yang telah disusun oleh para ulama. Kata Kunci: Na>sikh Mansu>kh, Tipologi, Kontemporer
Description
Keywords
Citation