METODE DAKWAH ANNANGGURU H. ABDUL LATIF BUSYRADALAM MEMBERIKAN PEMAHAMANTENTANG BULAN MUHARAM DI DESABONDE

No Thumbnail Available
Date
2024-10-18
Authors
MUH. ARIF
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Repository STAIN Majene
Abstract
Bulan Muharam adalah bulan pertama kalender Hijriah dan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt. Setiap perbuatan baik yang dilakukan di dalamnya akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Namun, sebagian masyarakat Desa Bonde Kabupaten Polewali Mandar justru mempercayai bulan Muharam sebagai pantangan untuk melaksanakan hajatan, seperti acara pernikahan dan sejenisnya. Oleh karena itu, perlu ada pelurusan pemahaman oleh tokoh yang berpengaruh, salah satunya sosok AG. H. Abdul Latif Busyra. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan keilmuan dan dakwah kultural. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data penelitian ini meliputi AG. H. Abdul Latif Busyra, budayawan, tokoh masyarakat, dan masyarakat Desa Bonde. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis kualitatif melalui pengolahan data, membaca dan memberi catatan, deskripsi, klasifikasi, interpretasi, serta representasi, dan visualisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AG. H. Abdul Latif Busyra menerapkan tiga metode dakwah: metode bil hikmah (kebijaksanaan), metode mau'izah al-hasanah (pengajaran yang baik), dan metode mujadalah (berdialog/berdiskusi). Metode dakwah ini berhasil memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat tentang bulan Muharam, sehingga terjadi perubahan asumsi dan pemahaman masyarakat mengenai tradisi di bulan Muharam sesuai dengan ajaran Islam. Penerapan metode dakwah AG. H. Abdul Latif Busyra yang diuraikan dalam penelitian ini dapat menjadi acuan dai lainnya dalam berdakwah di tengah masyarakat, khususnya dalam menghadapi masalah yang serupa.
Description
Keywords
Citation