Diskursus Jihad dan Ekstremisme Agama dalam Al-Qur’an (Telaah Kritis atas Kajian Garry Wills Perspektif Ilmu Tafsir)
Diskursus Jihad dan Ekstremisme Agama dalam Al-Qur’an (Telaah Kritis atas Kajian Garry Wills Perspektif Ilmu Tafsir)
No Thumbnail Available
Date
2025-12-24
Authors
Zulfadli
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Repository STAIN MAJENE
Abstract
Nama : Zulfadli
Nim : 30156120027
Program Studi : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Judul : Diskursus Jihad dan Ekstremisme Agama dalam Al-Qur’an
(Telaah Kritis atas Kajian Garry Wills Perspektif Ilmu
Tafsir)
Penelitian ini membahas tentang interpretasi Garry Wills atas ayat-ayat
jihad dan ekstremisme agama. Garry Wills adalah tokoh katolik kontroversial
dengan bukunya yang berjudul What the Qur’an Meant and Why it Matters. Buku
ini memuat berbagai macam topik yang berkaitan dengan al-Qur’an dan fenomena
beragama dalam Islam, salah-satu diantaranya topik yang sangat kontroversial
yaitu jihad. Tulisan Garry Wills ini mendapatkan beberapa pujian dan kritikan
dari berbagai pihak mengenai kesesuaian antara interpretasi Garry Wills dengan
makna yang dikehendaki oleh al-Qur’an. Sehingga menarik untuk diteliti
kesesuaian antara keduanya menggunakan perangkat ilmu tafsir.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif berbentuk library
research. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis-kritis dan ilmu
tafsir. Model penelitian ini dianggap lebih efektif untuk menguji kesesuaian antara
interpretasi Garry Wills dengan makna jihad yang diinginkan oleh teks al-Qur’an.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Garry Wills memandang
jihad sebagai sesuatu yang sangat damai. Garry Wills membagi pembahasan
jihadnya dalam tiga poin besar, yaitu: perang untuk mempertahankan diri (just
defensive war), ayat pedang (sword verse), dan membuat perang menjadi suci
(making war holy). Interpretasi Garry termasuk dalam kategori ijmali. Paradigma
penafsiran Garry sangat terpengaruh oleh profesinya sebagai jurnalis yang pakar
dalam bidang sejarah, politik, dan agama. Perpaduan antara keahliannya tersebut
dengan misinya untuk meredam Islamofobia menjadikan fokus penafsirannya
cenderung sempit, yakni berkisar pada isu kekerasan dan anti-kekerasan.
Interpretasi Garry Wills atas al-Qur’an tidak lebih dari sekadar produk
pemahaman personal, bukan hasil tafsir. Hal ini disebabkan oleh banyaknya
kaidah metodologis yang sudah paten namun tidak digunakan oleh Garry
Wills. Akibatnya, hasil interpretasi yang dihasilkan tidak melalui proses
analisis yang terukur baik secara kebahasaaan, asba>b nuzu>l, qiraat,
munasabah, dan lain sebagainya. Hasil interpretasinya cenderung sempit dan
terlepas dari koherensi makna yang dikehendaki oleh teks al-Qur’an.
Interpretasi seperti ini cenderung rentang terhadap bias subjektif dan
berpotensi menimbulkan kesalahpahaman terhadap makna al-Qur’an itu
sendiri.
Implikasi penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam kepada
pembaca maupun penulis tentang ragam penafsiran mengenai topik jihad dari
berbagai perspektif. Termasuk Garry Wills yang merupakan sejarawan katolik.
Penelian ini juga dapat memotivasi agar semakin banyak akademisi berperan aktif
sebagai Islam moderat yang berusaha melakukan revitalisasi Islam Inklusif.
Kata Kunci: Jihad, Ekstremisme, Tafsir, Garry Wills