WUJUH AL-MUKHAT{ABAT ABU AL-HASAN AL-HARALLI DAN APLIKASINYA DALAM SURAH AL-BAQARAH

No Thumbnail Available
Date
2025-06-24
Authors
MUHAMMAD AHLIL AKBAR
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Repository STAIN Majene
Abstract
Pandangan parsial terhadap bahasan wuju>h al-mukha>t}aba>t atau ragam pembicaraan al-Qur’an boleh jadi melahirkan persepsi pada sebagian orang bahwa tidak ada pengembangan dalam kajiannya. Adapun salah satu kemungkinan argumentasinya adalah bahwa kajian pakar ‘ulu>m al-Qur’a>n secara umum hanya berupa pengulangan. Pandangan ini tidak sepenuhnya benar karena jika melihat secara komprehensif, ternyata ditemukan pakar lain yang membahas tema ini dari pendekatan atau perspektif yang sedikit berbeda dan secara konsep semakin menyempurnakan kajian pada umumnya. Ulama tersebut bernama Abu> al-H{asan al-H{ara>lli>, mufasir sufi asal Maroko. Karena kajiannya yang variatif, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih jauh: 1.) Bagaimana wuju>h al-mukha>t}aba>t Abu> al H{asan al-H{ara>lli>, 2.) Bagaimana aplikasinya dalam beberapa ayat surah al Baqarah, 3.) Bagaimana implikasinya terhadap kajian wuju>h al-mukha>t}aba>t secara umum dalam ‘ulu>m al-Qur’a>n. Guna menjawab rumusan masalah di atas, penulis dalam penelitiannya menggunakan jenis penelitian library research dengan pendekatan ‘ulu>m al Qur’a>n dan tafsir sufistik. Penulis melihat jenis dan pendekatan ini relevan digunakan untuk menganalisis konsep wuju>h al-mukha>t}aba>t al-H{ara>lli>, aplikasi, serta implikasinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1.) wuju>h al-mukha>t}aba>t Abu> al H{asan al-H{ara>lli> merupakan salah satu hasil kajiannya yang secara khusus membahas ragam pembicaraan al-Qur’an. Ragam pembicaraan tersebut dirumuskan melalui dua pendekatan (intergation of approaches), yaitu pendekatan linguistik-eksoterik dan sufistik-esoteris. Al-H}ara>lli> menjelaskan bahwa manusia sebagai khalifah di muka bumi memiliki pembicaraan yang berbeda-beda dalam al-Qur’an sesuai dengan tingkat perkembangan usia jiwa mereka. Perkembangan tersebut dimulai dari al-insa>n, an-na>s, allaz\i>na a>manu>, allaz\i>na yu‘minu>n, al mu’minu>n, al-mu’minu>n h}aq, al-muh}sinu>n, sampai al-mu>qinu>n. 2). Meskipun tidak menguraikan metode pengaplikasian karena boleh jadi lebih menekankan aspek prinsipnya, al-H}ara>lli> tetap konsisten mengaplikasikan konsep wuju>h al mukha>t}aba>t–nya melalui penafsirannya terhadap beberapa ayat yang berkaitan dalam surah al-Baqarah. 3). Konsep wuju>h al-mukha>t}aba>t al-H{ara>lli> memiliki dua implikasi terhadap kajian wuju>h al-mukha>t}aba>t pada umumnya, yaitu dari segi pendekatan dan dari segi pola penyajian materi. Sebagai implikasi, berharap penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan refleksi bagi pembaca serta menjadi rujukan bagi calon peneliti selanjutnya.
Description
Keywords
Citation