EKSISTENSI TRADISI MASSAU’ DI SUNGAI MANDAR SEBAGAI MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT DESA LEKOPA’DIS
EKSISTENSI TRADISI MASSAU’ DI SUNGAI MANDAR SEBAGAI MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT DESA LEKOPA’DIS
No Thumbnail Available
Date
2022
Authors
ADAWIAH AMIN DAUD
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
STAIN MAJENE
Abstract
yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah tradisi Massau’
memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat lekopa’dis, (2) Apakah
keberadaan mesin air mineral galon memberi dampak terhadap tradisi
Massau’, yang dilakukan di desa lekopa’dis kecamatan tinambung kabupaten
polewali mandar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif intrinsik yang menggali
hal-hal mendasar yang menyebabkan terjadinya keberadaan dari suatu kasus.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan wawancara, observasi,
dokumentasi dan studi pustaka. Pendekatan penelitian berupa pendekatan
sosiologis. Analisis data dilakukan dengan mereduksi data yang telah
dikumpulkan kemudian disajikan dalam bentuk data dari data tersebut
diambil kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, dampak ekonomi
yang dirasakan masyarakat terhadap tradisi massau’ yaitu dapat membantu
perekonomian dalam keluarga mereka karena ada yang menjadikan massau’
sebagai pekerjaan utama dan ada juga yang menjadikan sebagai pekerjaan
sampingan untuk membantu pemasukan dalam rumah tangganya. Dari
pemasukan yang mereka dapat, mereka sudah dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari, menyekolahkan anak-anak mereka, memperbaiki rumah maupun
membeli kendaraan. Kedua, Dampak keberadaan mineral air galon, yaitu ada
beberapa orang yang tidak terlalu terpengaruh terhadap keberadaan air ini,
ada juga yang terpengaruh karena ada beberapa masyarakat yang lebih
memilih berpindah untuk mengonsumsi air galon karena menurut mereka air
galon lebih mudah mereka dapatkan sedangkan wai sau’ harus dipesan
terlebih dahulu kemudian diantarkan.
Implikasi pada penelitian ini yakni penulis berharap, pertama, bagi
pembaca agar terus mengkaji dengan banyak membaca literatur yang
bersangkutan dengan tradisi massau’ di sungai mandar agar lebih memahami
tentang tradisi massau’. Kedua, bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti
dengan judul yang sama, agar tidak terkesan pengulangan terhadap peneliti
sebelumnya harap untuk mempertimbangkan ketersediaan referensi, baik
dalam buku, artikel, modul, maupun lainnya. Ketiga, bagi penulis, berharap
agar hasil penelitian ini dapat menambah
wawasan serta pengetahuan bagi para pembaca serta dapat dijadikan landasan dalam melengkapi data
khususnya menjadi referensi pengetahuan bagi siapa saja yang berminat
dengan studi kearifan lokal data