Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IAT)
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IAT) by Author "AFDELIYAH"
Results Per Page
Sort Options
-
ItemESPON AL-QUR’AN ATAS FENOMENA CHILDFREE (STUDI TEMATIK DENGAN METODE DOUBLE MOVEMENT FAZLUR RAHMAN)(Repository STAIN Majene, 2025-06-24) AFDELIYAHPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana al-Qur‟an merespon fenomena childfree, karena fenomena ini telah menjadi trend yang menuai perdebatan di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini mengajukan beberapa sub masalah sebagai berikut: 1). Bagaimana urgensi anak dalam pandangan al-Qur‟an, 2). Bagaimana respon al-Qur‟an atas fenomena childfree dengan metode double movement. Untuk menjawab permasalahan tersebut, peneliti menyusun penelitian ini sesuai dengan metode tematik dengan pendekatan sosio-historis metode Double Movement Fazlur Rahman. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang mengacu pada literatur seperti buku, jurnal, artikel maupun skripsi. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer maupun data sekunder. Oleh karena itu, peneliti terlebih dahulu melakukan penelusuran literatur kemudian menelaah ayat-ayat al-Qur‟an serta kitab-kitab tafsir yang berhubungan dengan masalah respon al-Qur‟an atas fenomena childfree. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehadiran anak merupakan suatu hal yang urgen sebagai generasi penerus sehingga menjaga keturunan sangat dianjurkan. Sementara itu, hadirnya fenomena childfree di tengah-tengah masyarakat jelas menimbulkan perdebatan hingga saat ini. Keputusan childfree dapat menghilangkan keutamaan dari anjuran memiliki keturunan dan mengulangi kebiasaan bangsa jahiliah yang telah dihilangkan oleh Islam. Namun, beberapa pendapat lain juga mengatakan bahwa childfree dapat dilakukan jika tidak mematikan fungsi reproduksi, tidak menjadikannya sebagai ideologi bahkan dikampanyekan. Childfree juga dapat dilakukan ketika seseorang khawatir akan memberikan nafkah melalui cara yang haram. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa childfree dapat dilakukan untuk waktu yang tidak lama atau tidak melakukan childfree secara mutlak. Melalui penelitian ini, diharapkan agar memberikan kesadaran bagi masyarakat bahwa keputusan childfree bukanlah keputusan yang bijak, ketika melakukannya atas dasar ideologi, karena hal ini menyalahi fitrah manusia. Kekhawatiran terhadap masa depan anak merupakan bentuk putus asa terhadap rahmat Allah swt. sehingga untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. dan lebih meningkatkan kesabaran dalam menjalani kehidupan.
-
ItemRESPON AL-QUR’AN ATAS FENOMENA CHILDFREE (STUDI TEMATIK DENGAN METODE DOUBLE MOVEMENT FAZLUR RAHMAN)(Repository STAIN Majene, 2025-06-16) AFDELIYAHPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana al-Qur‟an merespon fenomena childfree, karena fenomena ini telah menjadi trend yang menuai perdebatan di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini mengajukan beberapa sub masalah sebagai berikut: 1). Bagaimana urgensi anak dalam pandangan al-Qur‟an, 2). Bagaimana respon al-Qur‟an atas fenomena childfree dengan metode double movement. Untuk menjawab permasalahan tersebut, peneliti menyusun penelitian ini sesuai dengan metode tematik dengan pendekatan sosio-historis metode Double Movement Fazlur Rahman. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang mengacu pada literatur seperti buku, jurnal, artikel maupun skripsi. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer maupun data sekunder. Oleh karena itu, peneliti terlebih dahulu melakukan penelusuran literatur kemudian menelaah ayat-ayat al-Qur‟an serta kitab-kitab tafsir yang berhubungan dengan masalah respon al-Qur‟an atas fenomena childfree. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehadiran anak merupakan suatu hal yang urgen sebagai generasi penerus sehingga menjaga keturunan sangat dianjurkan. Sementara itu, hadirnya fenomena childfree di tengah-tengah masyarakat jelas menimbulkan perdebatan hingga saat ini. Keputusan childfree dapat menghilangkan keutamaan dari anjuran memiliki keturunan dan mengulangi kebiasaan bangsa jahiliah yang telah dihilangkan oleh Islam. Namun, beberapa pendapat lain juga mengatakan bahwa childfree dapat dilakukan jika tidak mematikan fungsi reproduksi, tidak menjadikannya sebagai ideologi bahkan dikampanyekan. Childfree juga dapat dilakukan ketika seseorang khawatir akan memberikan nafkah melalui cara yang haram. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa childfree dapat dilakukan untuk waktu yang tidak lama atau tidak melakukan childfree secara mutlak. Melalui penelitian ini, diharapkan agar memberikan kesadaran bagi masyarakat bahwa keputusan childfree bukanlah keputusan yang bijak, ketika melakukannya atas dasar ideologi, karena hal ini menyalahi fitrah manusia. Kekhawatiran terhadap masa depan anak merupakan bentuk putus asa terhadap rahmat Allah swt. sehingga untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. dan lebih meningkatkan kesabaran dalam menjalani kehidupan.