TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP WANPRESTASI DALAM JUAL BELI TELUR IKAN DI DESA TANGNGA- TANGNGA KABUPATEN POLEWALI MANDAR
TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP WANPRESTASI DALAM JUAL BELI TELUR IKAN DI DESA TANGNGA- TANGNGA KABUPATEN POLEWALI MANDAR
No Thumbnail Available
Date
2025-06-16
Authors
ASRIANA
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Repository STAIN Majene
Abstract
Penelitian ini membahas tentang: 1) Faktor apa yang menyebabkan
terjadinya wanprestasi dalam jual beli telur ikan di Desa Tangnga-tangnga
Kabupaten Polewali Mandar dan 2) Bagaimana tinjauan hukum ekonomi syariah
terhadap wanprestasi dalam jual beli telur ikan Desa Tangnga-tangnga Kabupaten
Polewali Mandar. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis
empiris dengan kualitatif, yaitu jenis penelitian yang menggambarkan objek
penelitian secara detail dengan upaya mengkaji dan menggali fenomena terhadap
wanprestasi dalam jual beli telur ikan sebagai sumber data secara objektif.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, ada 2 (dua) faktor
penyebab pembeli melakukan wanprestasi diantaranya adalah pembeli memiliki
banyak tanggung jawab kepada beberapa nelayan atau penjual telur ikan dan
pembeli bergantung pada pembayaran dari atasan untuk membayar para nelayan
atau penjual telur ikan. Kedua, dalam pasal 36 KHES, wanprestasi yang terjadi
dalam jual beli telur ikan di Desa Tangnga-tangnga, Kabupaten Polewali Mandar,
pihak pembeli dianggap wanprestasi karena kesalahannya yang tidak
melaksanakan apa yang telah diperjanjikan dan dapat dihubungkan dengan prinsip
jual beli dalam hukum ekonomi syariah bahwa prinsip yang paling utama adalah
prinsip keadilan dan prinsip amanah.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka peneliti memberikan implikasi
penelitian yakni, 1) Masyarakat Desa Tangnga-tangnga, dengan penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan kesadaran hukum masyarakat Desa Tangnga
tangnga terkait transaksi jual beli, khususnya dalam konteks ekonomi syariah.
Masyarakat dapat lebih memahami hak dan kewajiban mereka dalam melakukan
transaksi, sehingga dapat menghindari terjadinya wanprestasi dan 2) Bagi pembeli
telur ikan, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
perlindungan hukum yang mereka miliki.