TRADISI LARANGAN LIKKA MASSIOLAI WATTU PADA MASYARAKAT KELURAHAN BAURUNG DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

dc.contributor.author HAMZAH
dc.date.accessioned 2025-02-20T03:37:27Z
dc.date.available 2025-02-20T03:37:27Z
dc.date.issued 2025-02-20
dc.description.abstract Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pandangan masyarakat Baurung terhadap tradisi larangan Likka Massiolai Wattu?. 2) Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap tradisi larangan Likka Massiolai Wattu pada masyarakat kelurahan Baurung? Jenis penelitian ini yaitu yuridis empiris dan bersifat kualitatif (penelitian lapangan). Adapun teknik analisis yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu teknik analisis deskriptif akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang dapat diamati. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian, masyarakat kelurahan Baurung masih percaya dengan tradisi larangan Likka Massiolai Wattu dan menjadi keyakinan masyarakat bahwa hubungan dalam rumah tangga tidak akan bertahan lama dan selalu mengalami masalah jika melakukan atau melanggar hal tersebut. Kemudian, dalam hukum Islam tradisi larangan Likka Massiolai Wattu ini bertentangan. Tradisi masyarakat kelurahan Baurung yang melarang Likka Massiolai Wattu dianggap sebagai ‘urf fasid, kebiasaan atau tradisi yang diakui dan masih dipertahankan oleh masyarakat. Namun, prinsip-prinsip hukum Islam menentang tradisi ini. Karena tidak ada ketentuan yang melarang perkawinan Likka Massiolai Wattu dalam hukum Islam, seseorang hanya dapat melangsungkan perkawinan jika syarat dan rukunnya terpenuhi dan mereka tidak melanggar ketentuan yang disebutkan dalam nash (al-Quran atau hadis). Adapun implikasi penelitian ini yaitu orang tua harus memiliki kemampuan untuk mendorong generasi muda untuk belajar, terutama pendidikan agama. Karena orang tua mempunyai peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pendidikan anak serta pergaulan anak di masyarakat, ini harus dimulai dari orang tua. Ini akan menghasilkan generasi baru yang memiliki banyak pengetahuan, yang akan membantu menghentikan pemahaman yang salah.
dc.identifier.uri https://repository.stainmajene.ac.id/handle/123456789/812
dc.publisher Repository STAIN Majene
dc.title TRADISI LARANGAN LIKKA MASSIOLAI WATTU PADA MASYARAKAT KELURAHAN BAURUNG DITINJAU DARI HUKUM ISLAM
dc.type Undergraduate Thesis
dspace.entity.type
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
No Thumbnail Available
Name:
File PDF Skripsi_HAMZAH_HKI_20156120008.pdf
Size:
2.6 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
No Thumbnail Available
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed to upon submission
Description: