Skripsi Mahasiswa Prodi Hukum Keluarga Islam
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
1 - 5 of 36
-
ItemANALISIS ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI PADA AKAD MURABAHAH DI KCP BSI MAJENE(Repository STAIN Majene, 2024-10-18)Penelitian ini membahas tentang Analisis Alternatif Penyelesaian Sengketa Wanprestasi pada Akad Murabahah di BSI KCP Majene dengan mengangkat dua rumusan masalah 1. Bagaimana alternatif penyelesaian sengketa pada akad murabahah di Bank Syariah Indonesia KCP Majene, dan 2. Bagaimana kesesuaian penyelesaian sengketa wanprestasi pada akad murabahah dengan Hukum Ekonomi Syaiah di Bank Syariah Indonesia KCP Majene. Jenis penelitian ini adalah yuridis empiris (field research) yaitu penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan teologi normatif (syar’i), maqasid al-syariah dan pendekatan sosiologis. Data ini dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alternatif penyelesaian sengketa yang dilakukan Bank Syariah Indonesia KCP Majene lebih memilih menyelesaiakan sengketanya melalui non litigasi dan musyawarah secara kekeluargaan, namun jika nasabah tidak memiliki itikad baik, maka akan ditempuh jalur penyelesaian litigasi. Sedangkan untuk kesesuaian penyelesaian sengketa wanprestasi pada akad murabahah dalam ekonomi syariah sudah sesuai. Di mana BSI menerapkan penyelesaian bedasarkan al-sulhu (prinsip perdamaian) yaitu Pihak Bank menyelesaikan sengketanya melalui al-sulhu atau negosiasi dengan cara pemanggilan secara rutin, memberikan surat teguran, memberikan SP, melakukan penjadwalan kembali, persyaratan kembali, dan penataan kembali agar nasabah tersebut dapat membayar angsurannya yang telah disepakati. Adapun implikasi pada penelitian ini, yaitu dalam proses penyelesaian sengketa melalui akad murabahah Bank Syariah Indonesia KCP Majene terjadi di luar pengadilan dan seharusnya pihak bank mengeluarkan aturan tegas seperti menunjuk orang ke tiga atau mediator dalam penyelesaian sengketanya serta memberikan laporan berita acara ke pengadilan agar penyelesaian sengketa yang terjadi pada Bank Syariah Indonesia KCP Majene memiliki hukum tetap
-
ItemKETERKAITAN HUKUM ISLAM DENGAN KEHIDUPAN MALAQBIQ MASYARAKAT MANDAR (STUDI KASUS DI DESA PAMBUSUANG KECAMATAN BALANIPA KAB. POLEWALI MANDAR)(Repository STAIN Majene, 2024-10-18)Penelitian ini membahas tentang Hukum Islam dengan kehidupan malaqbiq masyarakat Mandar (studi kasus di Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar), adapun rumusan masalah, yakni: 1. Bagaimana konsep kehidupan malaqbiq masyarakat Mandar di Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar, 2. Bagaimana keterkaitan Hukum Islam dengan kehidupan malaqbiq masyarakat Mandar di Desa Pambusuang. Jenis penelitian yakni penelitian lapangan (fiel research) yang bersifat kualitatif deskriptif dengan pendekatan maqasid al-syariah dan sosiologis. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada para informan, pengolahan data dan analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep kehidupan malaqbiq masyarakat Mandar di Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar yang pertama dirangkaikannya kegiatan adat istiadat dengan kegiatan keagamaan seperti: acara pernikahan dirangkaikan dengan pembacaan barzanji, doa-doa salama’, serta termasuk penghargaan terhadap panrita. Kedua terdapat pada malaqbiq kedzo, malaqbiq pau, turalloana, matarang pe’ita, matarang kedzona. Ketiga menjaga siriq termasuk pula sebagai konsep kehidupan malaqbiq. Sedangkan keterkaitan Hukum Islam dengan kehidupan malaqbiq masyarakat Mandar di Desa Pambusuang dapat ditemukan dalam berbagai hal karena Hukum Islam menjadi pijakan dalam berkehidupan seperti: konsep at-ta’awun pada kegiatan mambua’ kappal ramai ramai, pappake’deang boyang, serta konsep mawaris “Yang mendapatkan rumah adalah anak terakhir” merupakan konsep mawaris dimana dalam persaudaraan orang tua menikahkan anaknya secara berurutan anak pertama sampai anak terakhir dan jika tersisa anak terakhir yang tinggal bersama orang tuanya, maka anak terakhir dalam budaya mandar yang berhak mendapatkan rumah sebagai warisan dari orang tua. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah perlu adanya penyuluhan dan pembinaan secara berkelanjutan dari KUA (Kantor Urusan Agama) dan dari pemerintah setempat serta edukasi dari para ulama’ agar masyarakat Pambusuang memegang teguh Hukum Islam dan senantiasa melestarikan konsep kehidupan malaqbiq ditengah kehidupan masyarakat.
-
ItemTINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DISPENSASI KAWIN (STUDI KASUS PENGADILAN AGAMA POLEWALI)(REPOSITORY STAIN MAJENE, 2024-07-03)ABSTRAK Nama :Kasmin NIM : 20156119065 Program Studi :Hukum keluarga Islam Judul : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Dispensasi kawin (Studi Kasus Pengadilan Agama Polewali) Penelitian ini membahas tentang 1) bagaimana pertimbangan hakim dalam mengabulkan dispensasi kawin di Pengadilan Agama Polewali dan 2) bagaimana analisis hukum Islam terhadap Pemberian dispensasi kawin di Pengadilan Agama Polewali. Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, teologi normatif syar’i, konseptual dan pendekatan sosiologis.Datadikumpulkan dengan menggunakan metode obsevasi, wawancara dan dokumentasi.Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertimbangan hakim dalam mengabulkan dispensasi kawin mempertimbangkan berbagai faktor yang relevan apakah dispensasi tersebut seharusnya diberikan atau tidak, dengan menggunakan hukum islam sebagai dasar pengabulan dispensasi kawin. Hakim Pengadilan Agama Polewali dalam mengabulkan dispensasi kawin mengambil tiga unsur dalam hukum Islam yaitu, akil, baligh, dan bertanggung jawab Al-qur'an dan hadis tidak menyebutkan secara spesifik mengenai usia ideal untuk menikah, namun begitu ditegaskan seseorang yang ingin menikah dituntut sudah layak dalam menjalani dan mengelolah rumah tangga dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka peneliti menawarkan beberapa solusi yang harus dilakukan sebagai implikasi dari penelitaian, yaitu 1) Hakim harus memperhatikan hak-hak anak dalam setiap putusannya 2) Hakim harus mempertimbangkan masalah atau kemaslahatan yang dapat diperoleh dari pemberian dispensasi kawin tersebut 3) Pertimbangan putusan Pengadilan Agama Polewali dalam mengadili perkara dispensasi kawin harus sesuai dengan bukti dan kesaksian yang diajukan dalam persidangan.
-
ItemPENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN FIKIH KELAS VIII B DI MTs DDI MAJENE(Repository STAIN MAJENE, 2024-07-03)ABSTRAK Nama : Nur Aeni Nim : 10156118059 Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul : Penggunaan Media Visual DalamMeningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Fikih Kelas VIII B DiMTs DDI Majene Skripsi ini membahas tentangPenggunaan media visual dalam Proses Pembelajaran Fikih pada Peserta Didik Kelas VIII B di MTs DDI Majene, dilatar belakangi oleh adanya beberapa peserta didik yang tergolong kurang aktif dalam pelajaran Fikih. Ketepatan dalam menerapkan media untuk kegiatan pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dari keberhasilan kegiatan pembelajaran. Permasalahan ini dimaksudkan untuk menjawab: (1) Bagaimana langkah-langkah penggunaan penggunaan media visual dalam Proses Pembelajaran peserta didik pada mata pelajaran Fikih Kelas VIII B di MTs DDI Majene, (2) Bagaimana hasil belajar peserta didik kelas VIII B pada mata pelajaran Fikih di MTs DDI Majene, (3) Apa faktor pendukung dan penghambat dalam penggunaan media visual pada mata pelajaran Fikih Kelas VIII B di MTs DDI Majene. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Prosedur pengumpulan datanya adalah dengan observasi, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan kemudian penarikan kesimpulan sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil: (1).Langkah-langkah Pelaksanaanpembelajaran dengan menggunakan media visual dalam proses pembelajaran fikih pada peserta didik kelas VIII B di MTs DDI Majene dilaksanakan mulai dari perencanaan dan pelaksanaan, dimana pelaksanaan meliputi: pendahuluan, inti, dan penutup. (2) Hasil belajar peserta didik kelas VIII B pada mata pelajaran Fikih di MTs DDI Majene. (3) Faktor pendukung dan penghambat yaitu: Faktor pendudukung diantaranya, adanya kemampuan pedagogik yang dimiliki guru dalam menggunakan media visual dalam pembelajaran fikih serta adanya antusias atau keaktifan peserta didik yang selalu bersemangat dan bergairah dalam mengikuti pembelajaran fikih dengan menggunakanmedia visual. Kemudian untuk faktor penghambatanya adalah sarana dan prasarana serta alokasi waktu yang kurang memadai. Kata Kunci : Media visual, Pembelajaran Fikihdan Hasil Belajar
-
ItemPERSPEKTIF TOKOH AGAMA ISLAM TERHADAP TRADISI MAPPANDE SASI DI DESA LAPEO KECAMATAN, CAMPALAGIAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR(Repository STAIN MAJENE, 2024-06-05)ABSTRAK Nama : Nur Madina NIM : 20156119025 Program Studi : Hukum Keluarga Islam Judul : Perspektif Tokoh Agama Islam Terhadap Tradisi Mappande Sasi Di Desa Lapeo Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar Penelitian ini membahas tentang 1) Proses Pelaksanaan Tradisi Mappande Sasi di Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, dan 2) Persprktif Tokoh Agama Terhadap Tradisi Mappande Sasi di Desa Lapeo Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan yuridis-empiris dan teologis normatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang sedang dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis Reduksi data, Penyajian data, dan Penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Proses Tradisi Mappande Sasi yang dilakukan oleh beberapa masyarakat Desa Lapeo terdapat ritual membuang sesajen ke Laut yang dimana melanggar syariat islam, dan terdapat juga kepercayaan mistis yang dimana ketika tidak mengadakan ritual Mappande Sasi maka akan terjadi bencana pada nelayan, dengan demikian nampak dengan jelas bahwa ritual tradisi Mappande Sasi terdapat bertentangan dengan syariat oleh karena didalam ritual tersebut terdapat membuang makanan yang disebut dengan perbuatan yang sia-sia yang dihukumi haram. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas maka peneliti menawarkan beberapa solusi yang harus dilakukan sebagai implikasi dari penelitian, yaitu, Masyarakat Desa Lapeo harus selalu menjaga dan melestarikan budaya yang dibawa oleh nenek moyang mereka sebagai perekumpulan keluarga, Proses ritual tradisi mappande sasi sebaiknya menghilangkan penghanyutan sesajen agar tidak termasuk dalam perbuatan yang sia-sia karena bisa menghukumi haram, Masyarakat sebaiknya mendatangi ulama yang ada di Kecamatan Campalagian, mengenai ancaman mistis yang mendatangi mereka.