Analisis Persepsi Nasabah Terhadap Penerapan Akad Murabahah Pada BSI KCP Majene

Abstract

ABSTRAK Nama : Rasmi NIM : 20256119091 Program Studi : Hukum Ekonomi Syariah Judul : Analisis Persepsi Nasabah Terhadap Penerapan Akad Murabahah Pada BSI KCP Majene

Penelitian ini menjelaskan tentang persepsi nasabah terhadap pembiayaan murabaha pada BSI KCP Majene. Adapun pokok permasalahannya yaitu bagaimana bagaimana penerapan sistem akad murabahah pada BST KCP Majene dan persepsi nasabah terhadap akad murabah pada BSI KCP Majene Penelitian ini merupakan penelitian field research dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mendapatkan data dan gambaran yang jelas pada setiap masalah-masalah yang terjadi pada masyarakat. Sumber data yang digunakan bersumber dari hasil observasi, wawancara dengan pihak bank Bsl KCP Majene dan Nasabah BSI KCP Majene. Serta menggunakan pendekatan sosiologis Berdasarkan dari hasil penelitian bahwa prosedur yang harus dilalui oleh nasabah sebelum mengambil pembiayaan, pada BSI KCP majene yaitu: permohonan pembiayaan, survey pembiayaan, persetujuan pembiayaan. Dan Monitoring. Persepsi nasabah terhadap penerapan sistem akad murabahah pada BSI KCP majene sangat positif. Adapun beberapa persepsi nasabah mengenai pembiayaan pada BSI yakni, nasabah mengetahui bahwa murabahah merupakan produk pinjaman yang memiliki akad atau transaksi yang jelas (transparan), bank syariah sudah sesuai dengan syariat islam, pelayanan yang dilakukan oleh BSI KCP Majene dalam pengambilan pembiayaan sangat baik, dan sistem pembiayaan BSI KCP Majene sudah berdasarkan prinsip syariah dan juga sudah beroperasional dengan baik sehingga terlepas dari unsur riba, tidak memakai sistem bunga tetapi BSI KCP majene hanya menggunakan sistem bagi hasil. Pada akhir penelitian ini, implikasinya adalah BSI KCP majene diharapkan untuk terus melakukan promosi terkit pembiayaan murabhah itu sendiri agar semakin diketahui oleh masyarakat luas. Bila perlu memberikan sosialisasi langsung kepada masyarakat serta pelatihan langsung, tentang operasionalnya sehingga mampu meminimalisir adanya nasabahyang mengalami kendala apabila melakukan akad pembiayaan murabahah.