Sistem Penetapan Volume Timbangan Barang pada Jasa ....Pengiriman J&T Express Cabang Balanipa Ditinjau dalam ....Perspektif Hukum Ekonomi Syariah
Sistem Penetapan Volume Timbangan Barang pada Jasa ....Pengiriman J&T Express Cabang Balanipa Ditinjau dalam ....Perspektif Hukum Ekonomi Syariah
No Thumbnail Available
Date
2025-12-24
Authors
Ulfa Maulin
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Repository STAIN MAJENE
Abstract
ABSTRAK
Nama : Ulfa Maulin
NIM : 20256120066
Program Studi : Hukum Ekonomi dan Syariah
Judul : Sistem Penetapan Volume Timbangan Barang pada Jasa
....Pengiriman J&T Express Cabang Balanipa Ditinjau dalam
....Perspektif Hukum Ekonomi Syariah
__________________________________________________________________
Keberadaan perusahaan jasa pengiriman di era modern ini semakin
memudahkan dan menguntungkan masyarakat dalam konteks jual beli barang
secara online. Meski demikian, penulis menemukan sebuah kasus yang kurang
menguntungkan pihak konsumen dan problematis dari sudut pandang hukum
ekonomi Islam. Kasus tersebut adalah penetapan volume timbangan barang atau
pembulatan oleh jasa pengiriman J&T Express Cabang Balanipa. Karena itu,
penelitian ini mencoba menganalisis: 1.) Bagaimana Mekanisme dan Dampak
Tingkat Kepercayaan Konsumen terhadap Penetapan Volume Timbangan di J&T
Express Balanipa, 2). Bagaimana Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap
Penetapan Volume Timbangan tersebut.
Untuk menjawab dua masalah di atas, penulis dalam penelitian ini
menggunakan jenis penelitian yuridis-empiris dan peneltian lapangan dengan tiga
pendekatan; teologis-normatif, sosiologis, dan konseptual muamlah. Menurut
penulis, jenis dan pendekatan ini kompatibel digunakan dalam menganalisis dua
rumusan masalah di atas.
Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas konsumen J&T Express Balanipa
merasa dirugikan dengan adanya pembulatan timbangan yang diterapkan oleh J&T
Express Balanipa. Sistem pembulatan yang dilakukan oleh J&T Express Balanipa
bertentangan dengan hukum yang dapat dipertanggungjawabkan dan dibenarkan
dalam perspektif ekonomi syariah (Islam). Hal ini karena ia bertentangan dengan
sejumlah prinsip ekonomi syariah itu sendiri, yaitu tidak adanya transparansi
informasi verbal oleh pihak J&T Express Balanipa kepada penjual (pengirim
barang) pada saat akad dilakukan, tidak terpenuhinya asas keseimbangan dan
keadilan dalam menimbang berat barang, tidak terpenuhinya prinsip amanah,
dimana masing-masing pihak harus memiliki niat baik dalam bertransaksi dan tidak
dibenarkan mengeksploitasi ketidaktahuan mitranya, kemudian pembulatan
tersebut berpotensial besar mengandung praktik riba, dan tidak terpenuhinya salah
satu unsur syarat sahnya akad, yaitu syarat kebebasan dalam pernyataan kehendak
akad (sigat akad)
Penelitian ini secara implikatif memberikan manfaat berupa pemahaman
baru dan kritis mengenai sistem penetapan volume timbangan berat barang yang
diterapkan J&T Express Balanipa, khusunya ditinjau dari perspektif hukum
ekonomi syariah. Penulis berharap, implikasi ini dapat tertuju kepada masyarakat
Balanipa, J&T Express Balanipa sendiri, demikian juga untuk instansi STAIN
Majene, peneliti, dan dapat menjadi rujukan bagi para calon peneliti selanjutnya.