Artikel Dosen Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
1 - 5 of 17
-
ItemKONSEP SYUKUR DALAM PERSPEKTIF TAFSIR AL-QURT{UBI>> DAN RELEVANSINYA DI ERA MILENIAL(Repository STAIN Majene, 2024-10-18)Penelitian ini bertujuan mengkaji Tafsir al-Qurt{ubi> dengan menggunakan metode tematik untuk mendapatkan konsep syukur dalam perspektif tafsir al Qurt{ubi> dan relevansinya di era milenial. Syukur merupakan ekspresi terima kasih manusia kepada Allah swt. atas pemberian nikmat-Nya. Nikmat yang diberikan Allah swt. kepada hamba-Nya sangat banyak dan tidak terhitung jumlahnya. Tafsir al-Qurt{ubi> adalah tafsir pada masa klasik yang sangat terkenal dengan pembahasannya yang sangat lengkap dan mendalam dengan model penulisan tah{li>li>. Oleh karena itu, perlu pengkajian yang mendalam mengenai konsep syukur dalam kitab tafsir al-Qurt{ubi> dan relevansinya dengan era milenial. Untuk melakukan pengkajian terhadap konsep syukur dalam tafsir al Qurt{ubi>, penulis memfokuskan pada kata syukur dalam al-Qur‘an dengan berbagai bentuknya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengungkap konsep syukur dalam tafsir al-Qurt{ubi> dan relevansinya dengan era milenial berdasarkan hasil analisis metode tematik yang ditempuh dalam mengkaji tema syukur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsep syukur dalam tafsir al-Qurt{ubi> adalah ekspresi terima kasih atas pemberian nikmat Allah swt. yang merupakan perintah dalam al-Qur‘an dengan cara melakukan ketaatan dalam bentuk lisan dan perbuatan. Relevansi konsep syukur dengan era milenial dapat dilihat di internet dan media sosial. Bentuk syukur lisan yang dilakukan dengan memuji Allah swt. di era milenial dilakukan dengan bentuk memposting ucapan syukur itu di media sosial. Dan bentuk syukur perbuatan di era milenial dapat dilihat dengan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi untuk berbagi kepada sesama baik dalam keadaan lapang atau susah. Dapat dilihat dalam berbagai platfrom di internet. Dengan adanya penelitian mengenai ―konsep syukur dalam perspektif tafsir al-Qurt{ubi> dan relevansinya di era milenial” dapat meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah swt. dan menggunakan internet serta media sosial kearah yang lebih positif. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap kajian keilmuan khususnya di bidang ilmu tafsir. Dan dapat menambah pengetahuan tentang tafsir karya dari Imam al-Qurt{ubi>.
-
ItemANALISIS AYAT-AYAT KEWARISAN DALAM ALQURAN (TELAAH KRITIS ATAS APLIKASI METODE DOUBLE MOVEMENT FAZLUR RAHMAN)(Repository STAIN Majene, 2024-10-18)Skripsi ini membahas tentang pemahaman Fazlur Rahman dalam memahami ayat-ayat hukum kewarisan dengan metodenya double movement. Metode yang disodorkan oleh Rahman dengan harapan pembaharuan Islam dalam memahami pesan Tuhan menuai dukungan dan kritikan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bentuk aplikasi ayat-ayat kewarisan dalam Alquran melalui metode double movement Fazlur Rahman dengan analisa kritis. Jenis penelitian ini adalah library research dengan tematik terhadap ayat- ayat kewarisan melalui penggunaan metode double movement Fazlur Rahman. Serta menjelaskan uraian penafsiran-penafsiran terhadap ayat-ayat hukum waris menurut ulama dan melalui metode double movement. Sumber rujukan dari penelitian ini adalah Aplikasi Teori Double Movement Fazlur Rahman dan Telaah Kritis Pemikiran Hermeneutika Double Movement Fazlur Rahman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Fazlur Rahman dalam memahami hukum waris menganggap pembagian yang lebih adil adalah pembagian 1:1 antara anak laki-laki dan perempuan. Pemikiran dan penafsirannya ini lahir dari pemahaman Rahman bahwa laki-laki diberikan kelebihan di atas perempuan bukan dari sisi fitrahnya melainkan sosial yang memberikannya kesempatan untuk memiliki ketinggian derajat di atas perempuan. Selanjutnya, kritik pada penafsiran Rahman pada ayat warisan yang menganggap pembagian yang seharusnya adalah 1:1 adalah terdapat dua sisi kritik. Pertama internal. Hasil dari langkah pertama dan kedua seharusnya menghasilkan penerapan warisan dominan 2:1 dan memberikan penerapan warisan 1:1 jika ada maslahat. Agar penerapan hukum masih sejalan dengan muradullah (kehendak Allah) dan tidak lebih mendahulukan muradul aql (kehendak akal manusia). Kedua adalah eksternal yang meliputi tiga perkara. Pertama, bahwa ayat warisan termasuk ayat yang qath’iy dilalah. Kedua, adanya hadits untuk mempelajari faraidh. Ketiga, pembagian 1:1 bertentangan dengan mantuq ayat warisan yang termasuk nash. Implikasi dari penelitian ini adalah memberi kehati-hatian kepada penafsir yang hendak mengunakan metode ini. Sebab, Diperlukan untuk menyaring sesuatu yang akan menjadi objek penerapan metode tafsir ini. Karenanya, perlu adanya pemahaman dan penjelasan lebih lanjut mengenai metode ini pada langkah yang kedua dengan contoh yang konkret.
-
ItemMAKNA AULIYA>‘ DALAM QS. AL-MUMTAHANAH (Studi Komparatif Tafsi>r Al-Jami’ li Ah}kam Al-Qur’an karya Imam Al-Qurtubi> dan Tafsi>r Al-Mishba>h karya M. Quraish Shihab)(REPOSITORY STAIN MAJENE, 2024-07-03)ABSTRAK Nama : Magfirah Rusli Nim : 30156119070 Program Studi : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Judul : Makna Auliya>‘ dalam QS. al-Mumtahanah (Studi Komparatif antara Tafsi>r al-Jami’ li Ah}kam al-Qur’an karya Imam al-Qurtubi> dan Tafsi>r Al-Mishba>h karya M. Quraish Shihab) Skripsi ini membahas tentang auliya>‘ yang tercantum dalam QS. al-Mumtahanah/60:1. Auliya>‘ dalam al-Qur’an memiliki makna musytarak, diantaranya teman, sahabat, wali, penolong, pembela, mencintai dan lain-lain. Auliya>‘ merupakan bentuk jama dari kata waliy yang terdiri dari tiga huruf waw, lam dan ya, makna dasarnya dekat. Dalam teorinya, hubungan antar Muslim dan non-Muslim seharusnya dapat terjalin dengan baik, saling menghargai, dan hidup berdampingan dengan damai. Namun, praktiknya terkadang interaksi ini diwarnai oleh stigma negatif yang menyebabkan ketegangan dan konflik. Oleh karena itu, peneltian ini akan membahas penafsiran auliya>‘ dalam QS. al-Mumtahanah/60:1 menurut Imam al-Qurtubi> dan M. Quraish Shihab. Jenis penelitian ini adalah kepustakaan (library research), merupakan penelitian kualitatif dengan model penelitian muqaran atau komparatif. Data yang penulis gunakan adalah literatur tafsi>r, maka dalam penelitian ini data primer yang digunakan ada dua Kitab tafsi>r, yaitu Tafsi>r al-Jami’ li Ah>kam al-Qur’an dan Tafsi>r Al-Mishbah. Adapun data sekundernya adalah dari berbagai Kitab, buku-buku dan artikel-artikel yang relevan dengan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Imam al-Qurtubi> menyatakan ayat ini melarang menjadikan non-muslim, Yahudi dan Nasrani yang jelas-jelas memusuhi Islam sebagai teman setia/sahabat, namun memperbolehkan untuk berbuat baik kepada kafir dzimmi, yakni orang-orang diluar agama Islam yang tinggal di negara Islam dan membayar jizyah/pajak. Sedangkan, M. Quraish Shihab memberikan pemahaman bahwa ayat ini merupakan peringatan terhadap orang-orang muslim untuk lebih berhati-hati dengan non-Muslim, namun hal ini bukan larangan secara mutlak untuk bersahabat dengan mereka, larangan tersebut bukan hanya ditujukan kepada orang kafir yang jelas-jelas memusuhi Islam, namun juga ditujukan kepada orang-orang yang mengaku Islam tetapi sifatnya seperti orang kafir, yakni berusaha untuk menghancurkan Islam. Kedua penafsiran secara garis besar melarang menjadikan orang-orang kafir sebagai teman setia/sahabat yang jelas-jelas memusuhi Islam, yakni dengan bergantung kepada mereka, saling membagikan rahasia dan saling mendukung.
-
ItemPERAN PEREMPUAN DALAM RUMAH TANGGA QS. AL-NISA(Repository STAIN MAJENE, 2024-06-07)ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang Peran Perempuan dalam Rumah Tangga QS. al-Nisa>/4: 34 (Analisis Hermeneutika Fazlur Rahman melalui metode double movement untuk mengetahui sosio-historis ayat tersebut, lalu ditarik nilai ideal moralnya dan dikontekstualisasikan pada masa sekarang ini. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana peran perempuan dalam Rumah tangga QS. al-Nisa>/4: 34 (Analisis Hermeneutika Fazlur Rahman) kemudian dijabarkan kedalam sub-sub masalah sebagai berikut: 1). Bagaimana interpretasi ulama tehadap QS. al-Nisa>/4: 34 terkait dengan peran perempuan dalam rumah tangga, 2). Bagaimana analisis penafsiran hermeneutika Fazlur Rahman pada QS. al-Nisa>/4: 34 terhadap peran perempuan dalam rumah tangga dan relevansinya dikonteks Indonesia. Untuk menjawab permasalahan tersebut penulis dalam penelitian ini menggunakan metode hermenutika Fazlur Rahman atau yang biasa disebut dengan double movement (gerakan ganda). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif atau (library research). Pengumpulan data pada penelitian ini merujuk pada kepustakaan (library research) maka data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder dengan mengadakan penelusuran pada literatur-literatur baik buku, jurnal dan artikel lainnya, dilanjutkan penelaah terhadap ayat al-Qur’an, kitab-kitab tafsir yang berhubungan dengan peran perempuan dalam rumah tangga QS. al-Nisa>/4: 34 analisis hermeneutika Fazlur Rahman. Gerakan pertama Fazlur Rahman, melihat ayat ini dari asba>b al-nuzu>l mikro dan juga makro. Perempuan pada saat itu peran dan kedudukannya sangat direndahkan. Pada gerakan kedua ayat ini dikontekstualisasikan dan menarik ideal moralnya di konteks sekarang ini bahwa perempuan sebenanrya berperan ganda baik diranah domistik dan juga publik, melalui aplikasi metode hermeneutika double movement Fazlur Rahman memfokuskan dalam ayat ini kata pemimpin ini dalam ranah rumah tangga saja. Artinya perempuan menjalankan tugasnya sebagai seorang istri dan berbeda dalam kepemimpinan di masyarakat dalam ranah publik. Dalam penelitian ini, masih kurang dari kata sempurna, penulis berharap semoga bisa menjadi penambah sumber rujukan penelitian selanjutnya terkhusus bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian terkait dengan metode hermeneutika double movement Fazlur Rahman. Kata Kunci :Peran perempuan, QS. al-Nisa>/4: 34, Fazlur Rahman, Hermeneutika.
-
ItemRESEPSI AYAT-AYAT TAWAKAL DALAM MENCARI NAFKAH PADA MASYARAKAT KELURAHAN SIRINDU KECAMATAN PAMBOANG(REPOSITORI STAIN MAJENE, 2022)Tawakal merupakan sikap yang sangat penting untuk diterapkan terutama dalam mencari nafkah. Karena dalam mencari nafkah tentunya akan banyak dijumpai hambatan-hambatan. Dalam al-Qur’an ditemukan banyak aya-ayat yang membahas tentang tawakkal, yang kemudian muncul berbagai definisi tentang tawakal yang diungkapkan oleh para Ulama. Dari macam-macam definisi tersebut, kemudian diperoleh beragam pemahaman mengenai tawakkal terutama dalam mencari nafkah. Masyarakat Sirindu yang terdiri dari beragam profesi yang sama, dan minimnya lapangan pekerjaan, sehingga hasil yang didapat juga tidak menentu. Walaupun begitu, mereka tetap hidup rukun dan damai. Berdasarkan realita tersebut menarik untuk dikaji bagaimana resepsi ayat-ayat tawakkal dalam mencari nafkah pada masyarakat Sirindu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan living Qur’an. Untuk mengungkap resepsi ayat-ayat tawakkal dalam mencari nafkah pada masyarakat kelurahan Sirindu, peneliti menggunakan teori resepsi Ahmad Rafiq, yakni resepsi eksegesis dan resepsi fungsional. Pendekatan living Qur’an yang membangun makna berdasarkan data lapangan. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Kemudian teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan dari data tersebut diambil kesimpulan atau dianalisis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap masyarakat Kelurahan Sirindu tentang ayat-ayat tawakal dengan resepsi eksegesis dari tokoh agama diperoleh pemahaman berupa: 1) Berserah diri kepada Allah atas usaha yang telah dilakukan, 2) Berusaha dan berdoa, dan 3) Menjadikan Allah sebagai Wakil. Adapun Resepsi fungsional dari pemahaman masyarakat awam di Kelurahan Sirindu adalah: 1) Membaca basmalah 2) Membaca Surah al-Waqiah pagi dan sore, 3) Membaca Doa Nabi Nuh 4) Membaca Surah Yasin setiap malam Jum’at 5) Membaca Suruh al-Sajadah, Surah al-Mulk, dan Membaca Suruh al-Dukhan. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa masyarakat kelurahan Sirindu dalam mencari nafkah atau melakukan aktivitas, sikap tawakal menjadi solusi dalam mengatasi sikap pesimis, gampang menyerah atau pun sikap putus asa. Adapun bagi penulis, penelitian ini menambah pemahaman tentang sikap tawakal dan menumbuhkan sikap optimis saat melakukan aktivitas.