JURUSAN USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH (UAD)
Permanent URI for this community
Browse
Browsing JURUSAN USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH (UAD) by Title
Results Per Page
Sort Options
-
ItemAKSEPTASI MASYARAKAT MANDAR TERHADAP AL-MU‘AWWIŻATAIN DALAM MERESPON KEJAHATAN SIHIR DI POLEWALI MANDAR (Studi Living Qur’an((REPOSITORI STAIN MAJENE, 2022) DEWI SARTIKAPermasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana upaya masyarakat Mandar terhadap al-Mu‘awwiżatain sebagai pelindung dari kejahatan sihir di Polewali Mandar, (2) bagaimana upaya masyarakat Mandar dalam penggunaan al-Mu‘awwiżatain sebagai obat dan penyembuh dari kejahatan sihir di Polewali Mandar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriktif, berupa kata-kata yang tertulis atau lisan dari narasumber yang dapat diamati. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan obeservasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, kemudian dari data tersebut diambil kesimpulan. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini, adalah penerimaan masyarakat Mandar terhadap al-Mu‘awwiżatain , yaitu: (1) adanya upaya masyarakat Mandar terhadap al-Mu‘awwiżatain sebagai pelindung dari kejahatan sihir di Polewali Mandar, (2) adanya upaya masyarakat Mandar dalam penggunaan al-Mu‘awwiżatain sebagai obat dan penyembuh dari kejahatan sihir di Polewali Mandar. Hasil penelitian dari akseptasi masyarakat Mandar terhadap al-Mu‘awwiżatain dalam merespon kejahatan sihir di Polewali Mandar, ialah pada umumnya masyarakat Polewali Mandar menerima al-Mu‘awwiżatain . Bentuk penerimaan mereka terhadap al-Mu‘awwiżatain berbeda-beda, ada yang menerima surah ini tetapi dibarengi dengan bacaan lain, adapula yang mengamalkannya tetapi masih melakukan upaya perdukunan, serta adapula yang mengamalkannya dan dibarengi dengan surah perlindungan lainnya. Selain itu, terdapat macam bentuk pengamalan masyarakat Mandar terhadap al-Muawwizatain, yaitu: ada yang mengamalkannya sebagai do’a atau pelindung yang meliputi dibaca setelah salat fardu, dibaca setiap pagi dan petang, dan dibaca sebelum tidur. Adapula yang mengamalkan surah ini sebagai obat, dengan cara wirid dengan amalan surah al-Mu‘awwiżatain, dan upaya ruqyah sebagai jalan untuk meminta kesembuhan dari Allah swt dengan membaca surat-surat perlindungan termasuk al-Mu‘awwiżatain . Implikasi dari penelitian ini adalah: Terdapat berbagai bentuk upaya masyarakat Mandar terhadap pengamalan surah al-Mu‘awwiżatain dalam merespon kejahatan sihir, sebagian besar dari mereka mengamalkan surah ini hanya setelah terkena kejahatan sihir, dan seharusnya masyarakat Mandar perlu mengamalkan surah al-Mu‘awwiżatain baik itu sebelum maupun setelah terkena sihir.
-
ItemANALISIS AYAT-AYAT KEWARISAN DALAM ALQURAN (TELAAH KRITIS ATAS APLIKASI METODE DOUBLE MOVEMENT FAZLUR RAHMAN)(Repository STAIN Majene, 2024-10-18) MUH. IBNU DZAUQY ACOSkripsi ini membahas tentang pemahaman Fazlur Rahman dalam memahami ayat-ayat hukum kewarisan dengan metodenya double movement. Metode yang disodorkan oleh Rahman dengan harapan pembaharuan Islam dalam memahami pesan Tuhan menuai dukungan dan kritikan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bentuk aplikasi ayat-ayat kewarisan dalam Alquran melalui metode double movement Fazlur Rahman dengan analisa kritis. Jenis penelitian ini adalah library research dengan tematik terhadap ayat- ayat kewarisan melalui penggunaan metode double movement Fazlur Rahman. Serta menjelaskan uraian penafsiran-penafsiran terhadap ayat-ayat hukum waris menurut ulama dan melalui metode double movement. Sumber rujukan dari penelitian ini adalah Aplikasi Teori Double Movement Fazlur Rahman dan Telaah Kritis Pemikiran Hermeneutika Double Movement Fazlur Rahman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Fazlur Rahman dalam memahami hukum waris menganggap pembagian yang lebih adil adalah pembagian 1:1 antara anak laki-laki dan perempuan. Pemikiran dan penafsirannya ini lahir dari pemahaman Rahman bahwa laki-laki diberikan kelebihan di atas perempuan bukan dari sisi fitrahnya melainkan sosial yang memberikannya kesempatan untuk memiliki ketinggian derajat di atas perempuan. Selanjutnya, kritik pada penafsiran Rahman pada ayat warisan yang menganggap pembagian yang seharusnya adalah 1:1 adalah terdapat dua sisi kritik. Pertama internal. Hasil dari langkah pertama dan kedua seharusnya menghasilkan penerapan warisan dominan 2:1 dan memberikan penerapan warisan 1:1 jika ada maslahat. Agar penerapan hukum masih sejalan dengan muradullah (kehendak Allah) dan tidak lebih mendahulukan muradul aql (kehendak akal manusia). Kedua adalah eksternal yang meliputi tiga perkara. Pertama, bahwa ayat warisan termasuk ayat yang qath’iy dilalah. Kedua, adanya hadits untuk mempelajari faraidh. Ketiga, pembagian 1:1 bertentangan dengan mantuq ayat warisan yang termasuk nash. Implikasi dari penelitian ini adalah memberi kehati-hatian kepada penafsir yang hendak mengunakan metode ini. Sebab, Diperlukan untuk menyaring sesuatu yang akan menjadi objek penerapan metode tafsir ini. Karenanya, perlu adanya pemahaman dan penjelasan lebih lanjut mengenai metode ini pada langkah yang kedua dengan contoh yang konkret.
-
ItemAYAT-AYAT UKHUWAH DALAM AL-QUR’AN STUDI TAFSIR AL-MUNI><(REPOSITORI STAIN MAJENE, 2022) MUKSINSkripsi ini membahas tentang penafsiran ayat-ayat ukhuwah perpektif Wahbah al-Zuhaili dengan tafsir al-Muni>r. Pokok pembahasan dan tujan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah bagaimana metodologi penafsiran Wahbah al-Zuhaili dalam tafsir al-Muni>r serta implementasi metode riwayat tentang ukhuwah. Jenis penelitian ini adalah library research dengan pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif analisis dalam hal ini peneliti menggambarkan dan menguraikan secara lengkap penafsiran ayat-ayat ukhuwah menurut Wahbah al-Zuhaili dalam tafsirnya kemudian menarik sebuah kesimpulan secara maksimal. Adapun sumber rujukan yaitu tafsir al-Muni>r. Dari hasil penelitian ini, ayat-ayat ukhuwah dalam Alquran menurut Wahbah al-Zuhaili yaitu ukhuwah islamiyyah. Secara metodologi tafsir, Wahbah al-Zuhaili tidak membehas secara terperinci terkait ayat-ayat ukhuwah dalam Alquran baik dalah hal ‘Ira>b, bala>ghah, mufradat lughawi, asba>b al-Nuzu>l tafsir, bayan dan fiqh al-Hayat (konsep hidup) atau hokum. Implikasi dari penelitian ini adalah: ayat-ayat ukhuwah dalam dalam tafsir al-Muni>r hanya bersifat khusus yaitu dalam cakupan agama Islam saja atau ukhuwah Islamiyah. Seharusnya masyarakat bisa memahami konsep persaudaraan dalam Islam Sehingga tujuan dari ukhuwah betul-betul dapat dicapai yang pada akhirnya akan tercipta keharmonisan antara sesama manusia.
-
ItemCORAK TASAWUF DALAM ISLAM(Repository STAIN Majene, 2023-05-06) Muhlis Latif
-
ItemCORAK TASAWUF KH. NOER ALIE(Repository STAIN MAJENE, 2024-05-06) Muhlis Latif
-
ItemDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Jurusan Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene(STAIN MAJENE, 2024-05-13) DAMRA DWIYANTIABSTRAK Nama : Damra Dwiyanti NIM : 30356119008 Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam Judul : Pesan Dakwah Akhlak dalam Film Merindu Cahaya De Amstel (Analisis Semiologi Ferdinand De Saussure) Penelitian ini fokus pada pesan dakwah akhlak yang terkandung dalam film “Merindu Cahaya De Amstel”. Maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah apa saja pesan dakwah akhlak dalam film Merindu Cahaya De Amstel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja pesan dakwah akhlak yang terkandung dalam film “Merindu Cahaya De Amstel” dan bagaimana pesan itu tergambar pada adegan maupun dialog dalam film “Merindu Cahaya De Amstel” sehingga makna dari pesan dakwah akhlak dapat tersampaikan kepada penonton. Jenis penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan metode kepustakaan analisis semiologi. Unit analisis penelitian ini adalah potongan-potongan gambar, teks, suara, atau bunyi- bunyian yang terdapat dalam film “Merindu Cahaya De Amstel”. Jenis data objek penelitian ini ialah data primer dan data sekunder. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode semiologi Ferdinand de Saussure dengan dua tahap yakni penanda (signifier) dan petanda (signified). Hasil penelitian ini menunjukkan pesan dakwah akhlak yang terkandung dalam film “Merindu Cahaya De Amstel” di antaranya: Pesan dakwah akhlak kepada Allah terdapat pesan dakwah taubat, tawakkal, dan ikhlas. Kemudian pesan dakwah akhlak kepada sesama manusia terdapat pesan dakwah tolong menolong, saling memaafkan dan mengucapkan salam. Implikasi dari penelitian ini adalah kepada penggemar film, diharapkan dapat lebih selektif dalam memilih film sebagai media hiburan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik dan dapat menambah wawasan dan pemahaman kepada pembaca dalam bidang ilmu keagamaan khususnya mengenai pesan-pesan dakwah akhlak serta dapat menjadi referensi bagi mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam khususnya yang melakukan penelitian mengenai pesan dakwah, film, semiologi, dan analisis Ferdinand de Saussure.
-
ItemDIFUSI INOVASI SEVIMA SIAKADCLOUD SEBAGAI SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI STAIN MAJENE(Repository STAIN MAJENE, 2025-02-25) JUMARNIABSTRAK Nama : JUMARNI NIM : 30356120005 Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Judul : Difusi Inovasi Sevima SiAkadCloud Sebagai Sistem Informasi Akademik di STAIN Majene Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses difusi inovasi Sevima siAkadCloud, mengidentifikasi faktor-faktor pendukung, serta tantangan dalam penerapannya di STAIN Majene Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif di lapangan, berlokasi di STAIN Majene. Pendekatan keilmuan yang digunakan adalah teknologi informasi dan komunikasi. Data primer diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, melibatkan dua kelompok informan: internal (mahasiswa, dosen, dan staf administrasi) serta eksternal (admin Sevima). Data sekunder diambil dari buku, jurnal, dan dokumen terkait. Metode analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman serta triangulasi untuk memastikan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses difusi inovasi Sevima siAkadCloud di STAIN Majene berlangsung cepat, didukung oleh kemudahan penggunaan, fitur yang lengkap, dan rekomendasi dari pengguna di kampus lain. Namun, penelitian ini juga menemukan sejumlah tantangan, termasuk keterbatasan infrastruktur, kesulitan adaptasi terutama bagi dosen senior yang tidak melek teknologi serta dosen junior yang hanya fokus pada beberapa fitur seperti modul SIM akademik, dan kurang optimalnya beberapa fitur seperti modul akreditasi, tugas akhir, dan Ed-Link. Meskipun begitu, sistem ini secara keseluruhan dianggap lebih baik dan lebih lengkap dibandingkan dengan sistem sebelumnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran komprehensif tentang proses difusi inovasi Sevima siAkadCloud di STAIN Majene, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya serta tantangan yang dihadapi dalam proses tersebut. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis dan teoretis dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, khususnya terkait adopsi sistem informasi akademik berbasis cloud di perguruan tinggi Islam serta memberikan kontribusi pada pengembangan teori difusi inovasi dalam konteks pendidikan tinggi. Kata Kunci: Difusi inovasi, Sevima siAkadCloud, Teknologi informasi.
-
ItemDIGITALISASI DAKWAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL MELALUI KANAL YUOTUBE PANDARA MUSLIM(Repository STAIN Majene, 2024-10-31) MURSYIDAH AUNI
-
ItemEFEK GAME ONLINE TERHADAP PELAKU REMAJA DI DESA BONDE KEC. CAMPALAGIAN(Repository STAIN MAJENE, 2024-06-05) MUHAMMAD SALEH ALIM
-
ItemEFEKTIVITAS KELAS BERANI BICARA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING MAHASISWA PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM STAIN MAJENE(Repository STAIN MAJENE, 2025-02-25) NUR FAIKA G.ABSTRAK Nama : Nur Faika G NIM : 30356120001 Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam Judul : Efektivitas Kelas Berani Bicara terhadap Peningkatan Kemampuan Public Speaking mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIN Majene. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas program "Kelas Berani Bicara" terhadap kemampuan Public Speaking mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIN Majene. Fokus utama penelitian adalah untuk memahami seberapa efektif program ini dalam meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum pada mahasiswa melalui pendekatan yang terstruktur. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan kausal. Data dikumpulkan melalui survei daring yang disebarkan kepada mahasiswa yang telah mengikuti program tersebut. Pengukuran efektivitas program didasarkan pada tiga aspek utama, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara partisipasi dalam program Kelas Berani Bicara dan peningkatan kemampuan Public speaking mahasiswa pada ketiga aspek yang diukur. Pada aspek kognitif, mahasiswa menunjukkan peningkatan dalam pemahaman teori dan strategi berbicara di depan umum. Pada aspek afektif, terdapat peningkatan kepercayaan diri dan sikap positif terhadap Public speaking. Sementara itu, pada aspek psikomotorik, mahasiswa lebih mampu mengaplikasikan teknik-teknik berbicara dengan baik. Dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05, H1 diterima, menunjukkan bahwa program ini efektif. Namun, tingkat efektivitas secara keseluruhan masih tergolong rendah dengan kontribusi sebesar 33,9% terhadap peningkatan kemampuan Public speaking mahasiswa. Sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, disarankan adanya penambahan waktu pelaksanaan program Kelas Berani Bicara. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi mahasiswa untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum secara lebih maksimal. Kata Kunci: Kelas Berani Bicara, Mahasiswa,Public speaking
-
ItemEFEKTIVITAS SIAKAD CLOUD DALAM PENYEBARAN INFORMASI AKADEMIK BAGI MAHASISWA STAIN MAJENE(RepositorY STAIN MAJENE, 2025-03-03) PEBIYANTIABSTRAK Nama : Pebiyanti Nim : 30356119056 Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam Judul : Efektivitas Siakadcloud dalam Penyebaran Informasi Akademik bagi Mahasiswa STAIN Majene Penelitian ini bertujuan mengukur efektivitas siakadcloud sebagai sistem informasi akademik bagi mahasiswa STAIN Majene. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan statistik deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui survei dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa sebagai pengguna Siakadcloud. Efektivitas Siakadcloud di ukur melalui tiga dimensi utama, yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, dan kepuasan pengguna. Analisis data dilakukan dengan menghitung skor responden berdasarkan tiga dimensi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Siakadcloud secara umum dinilai sangat efektif dalam mendukung kegiatan akademik mahasiswa. Dari total responden, 54% atau 183 mahasiswa menyatakan bahwa sistem ini efektif. skor efektivitas mencapai kategori 61-80, yang menunjukkan tingkat efektivitas tinggi. Dimensi kualitas sistem merupakan indikator paling dominan dengan skor 3.031, diikuti oleh dimensi kualitas informasi sebesar 2.359, dan kepuasan pengguna sebesar 1.348. sistem ini dinilai unggul karena kemudahan akses daring dan fitur yang komprehensif. Temuan ini merekomendasikan pengembangan berkelanjutan Siakadcloud dengan fokus pada peningkatan kualitas sistem, penyajian informasi yang lebih relevan, dan kepuasan pengguna untuk mengoptimalkan layanan akademik di STAIN Majene. Selain itu, Siakadcloud dapat dijadikan model implementasi sistem informasi akademik bagi perguruan tinggi lain yang ingin meningkatkan efesiensi dan efektivitas layanan teknologi informasi akademik. Kata Kunci: Siakadcloud, Sistem Informasi Akademik, Efektivitas, Kualitas Sistem, Kepuasan Pengguna
-
ItemEKSISTENSI PESANTREN ALAM INDONESIA SEBAGAI DESTINASI WISATA RELIGI DI DESA HARAPAN KABUPATEN BARRU (TINJAUAN DAKWAH TADBIR DAN TATHWIR)(Repository STAIN Majene, 2025-02-20) NURWAHYU AZIZAH. ARPermasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Eksistensi Pesantren Alam Indonesia sebagai Destinasi Wisata Religi di Desa Harapan Kabupaten Barru (Tinjauan Dakwah Tadbir dan Tathwir). Adapun pokok permasalahan atau pertanyaan penelitian yakni: 1) Bagaimana eksistensi destinasi wisata religi di Pesantren Alam Indonesia. 2) Bagaimana strategi pengembangan destinasi wisata religi di Pesantren Alam Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif di mana peneliti terlibat langsung dalam penelitian di lapangan dan menggunakan konsep dakwah tadbir dan tathwir. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Dengan memanfaatkan keindahan alam sekitar dan kearifan lokal, Pesantren Alam Indonesia berhasil menerapkan konsep dakwah tadbir terlihat dari pembentukan wisata religi sebagai bentuk dakwah dari pesantren tersebut dan tathwir terlihat dari upaya pesantren untuk memandirikan santri dan masyarakat dengan mengembangkan potensi yang ada dengan dukungan sumber daya alam sekitar. 2) Ditemukan strategi pengembangan wisata religi berdasarkan analisis SWOT yaitu, Strengths (S)- Opportunities (O) dengan melakukan perekrutan dan pelatihan serta mengembangkan program program pendidikan dan pelatihan agama, Strengths (S) – Threats (T) dengan lebih optimal dalam melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan wisata religi, Weaknesses (W)-Opportunities (O) dengan melakukan program pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang fokus pada bidang wisata religi serta Weaknesses (W) - Threats (T) dengan menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan atau universitas dan membuat konten promosi yang kreatif. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada Pesantren Alam Indonesia dalam mengoptimalkan keindahan alam dan kearifan lokal sebagai strategi dakwah dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, analisis SWOT yang dilakukan menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, pesantren dapat mengembangkan wisata religi yang tidak hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga secara ekonomi bagi masyarakat sekitar. Dengan demikian, penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pesantren atau lembaga pendidikan agama lainnya dalam mengembangkan potensi lokal mereka.
-
ItemEKSPLIKASI MAKNA AL-GAIS | DALAM AL-QUR’AN APLIKASI METODE TAFSIR ESOEKLEKTIK(REPOSITORI STAIN MAJENE, 2023) KHAIRUNNISAAPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji eksplikasi makna al-Gais\ dalam al-Qur‟an dengan memfungsionalkan metode tafsir esoeklektik. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh spekulasi mengenai hujan yang berkepanjangan menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa tempat sehingga pesan yang sampai ke masyarakat menimbulkan rasa takut dan menyalahkan alam dan Sang Pencipta. Demikian perlunya kajian mengenai misteri ayat-ayat al-Qur'an tentang hujan dengan menitikberatkan pada kata al-Gais \ dalam al-Qur‟an. Permasalahan yang dikaji dari penelitian ini adalah bagaimana kinerja metode tafsir esoeklektik dalam menguraikan al-Gais \ dalam al-Qur‟an, lalu dijabarkan ke dalam sub-sub masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana eksplikasi metode tafsir esoeklektik (2) Bagaimana aplikasi metode tafsir esoeklektik terhadap makna al-Gais \ dalam al- Qur‟an. Untuk menjawab permasalahan di atas, penulis menggunakan metode tafsir esoeklektik. Penulis berkeyakinan bahwa metode ini dapat dijadikan landasan untuk mengungkap makna ayat-ayat al-Qur‟an. Secara khusus, penulis menerapkan metode tafsir esoeklektik yang berfokus pada pola penulisan tematik (at-tafsi >r al-maud }u>’i) terhadap makna al-Gais \ dalam al-Qur'an. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif atau library research. Pengumpulan data padapenelitian ini merujuk kepustakaan (library research) maka data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder denganmengadakan studi menelusuri literatur kemudian dilanjutkan penelaah terhadap ayat-ayat al-Qur‟an, kitab-kitab tafsir yang berhubungan dengan masalah danpembahasan penelitian yaitu makna al-Gais \ dalam al-Qur‟an. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Makna dari al-Gais \ mengandung makna zahir dan batin. Secara zahir atau eksoteris, dimaknai sebagai hujan yang memberi rahmat, basahnya bumi dan pertolongan, sedangkan secara batin atau esoteris, hujan mampu menghidupkan hati yang mati, layaknya tumbuhan yang telah mati, layu dan kering kemudian dengan turunya hujan membuat mekar dan indah. Selain itu kandungan ayat yang terdapat kata al-Gais \ dipahami sebagai bentuk pertolongan dari Allah swt. ketika kondisi sulit. Penelitian tentang hujan, khususnya eksplikasi makna al-Gais \ dalam al- Qur‟an. Fenomena alam yang sering terjadi dalam kehidupan kita, tapi sering menggunakan asumsi negatif dan positif, sehingga perlunya kesadaran. Dengan demikian akan menambah optimistis terhadap ke-Maha Kuasaan Allah swt. kepada makhluk-Nya, serta penelitian ini diharapkan mampu menjadi batu loncatan untuk lebih semangat dalam mempelajari dan mengkaji ihwal atas ayatayat-Nya yang masih misteri.
-
ItemETIKA BERTAMU DALAM AL-QUR’AN (ANALISIS PENAFSIRAN T.M. HASBI ASH-SHIDDIEQY DALAM TAFSIR AL-QUR’ANUL MAJID AN-NUUR)(REPOSITORI STAIN MAJENE, 2022) NURMADINAAl-Qur’an sebagai pedoman bagi umat Islam telah memberikan pelajaran tentang etika bertamu. Menjaga etika bertamu dalam hidup bermasyarakat merupakan hal yang sangat penting agar hubungan dengan orang lain selalu tejalin dengan harmonis. Namun, di tengah masyarakat sekarang ini masih banyak yang belum memahami etika bertamu dengan baik. Dengan demikian, perlu pemahaman yang komprehensif tentang etika bertamu seperti yang diajarkan al-Qur’an. Dalam hal ini, penulis akan merujuk pada Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur karya T.M. Hasbi ash-Shiddieqy dengan indikator bahwa ia merupakan ulama fiqih dan ulama tafsir kontemporer yang memiliki pembahasan luas dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an. Agar penelitian ini dapat mengungkap kandungan al-Qur’an tentang etika bertamu, maka digunakan pendekatan metode tafsir maud{u’iy/tematik dengan menggunakan sumber data yang bersifat penelitian kepustakaan (library reseach). Kemudian, dalam mengumpulkan data dilakukan dengan membaca, mencatat, mengutip, mengkaji, dan menganalisis literatur-literatur yang terkait dengan topik permasalahan. Setelah melakukan penelitian dengan metode dan pendekatan di atas, maka ditemukan bahwa etika bertamu dalam al-Qur’an adalah, di antaranya: 1) meminta izin sebelum masuk. 2) memberi salam kepada penghuni rumah. 3) berkunjung pada waktu yang tepat. 4) tidak berlama-lama dalam bertamu. Adapun terkait dengan penafsiran Hasbi ash-Shiddieqy tentang etika bertamu, ia menyatakan bahwa meminta izin bisa dilakukan dengan cara mengetuk pintu atau memanggil orang yang ada di dalam rumah atau dengan berdeham, membaca tasbih dan tahmid, serta memberi salam. Pemberian izin oleh seorang anak kecil tidak dianggap cukup untuk menjadikan seseorang boleh masuk. Bagi tuan rumah, harus mejawab salam dengan ucapan salam yang lebih baik. Pemahaman yang baik tentang etika bertamu dapat menjadikan seseorang bersikap saling menghormati kepada sesama. Oleh karena itu, etika bertamu dalam al-Qur’an perlu dikaji dan diamalkan, agar fungsi al-Qur’an sebagai sumber ajaran pertama bagi umat Islam dapat diwujudkan dan membumi.
-
ItemETIKA KOMUNIKASI BERMEDIA SOSIAL DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN TAHLILI QS. AN-NUR/24: 11-15)(REPOSITORI STAIN MAJENE, 2021) SARTINADunia modern saat ini berbeda dengan sebelumnya yang dapat dilihat dari berbagai bidang kehidupan manusia. Perkembangan di bidang komunikasi dan informasi saat ini membuat dunia yang luas ini seolah-olah kecil. Artinya manusia dapat berkomunikasi dan mendapatkan informasi secara global tanpa terbatas pada ruang dan waktu. Kehadiran internet sebagai media komunikasi baru dalam masyarakat mempunyai dampak baik dan buruk bagi kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui bagaimana penafsiran QS an-Nur/24: 11-15, mengetahui kandungan QS an-Nur/24:11-15 tentang etika komunikasi bermedia sosial dan untuk mengetahui bagaimana penerapan etika komunikasi bermedia sosial di internet dalam QS an-Nur/24:11-15. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian library research dan termasuk dalam penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah referensi-referensi yang terkait dengan topik pembahasan. Dengan sumber rujukan pertama yaitu al-Qur’an karena ayatnya yang menjadi inti pembahasan dalam penelitian. Kandungan nilai-nilai etika komunikasi yang terdapat dalam QS an-Nur/24: 11-15 di dapat beberapa poin yaitu: (1) berkata baik, (2) bersikap jujur dan (3) keakurasian informasi (tabayyun). Nilai-nilai etika komunikasi pada QS an-Nur/24: 11-15 tersebut memiliki urgensi dalam kehidupan. Nilai-nilai mengantarkan pada kehidupan bermasyarakat yang damai dan harmonis dalam lingkup komunikasi. Dan penerapan nilai-nilai etika komunikasi pada QS an-Nur/24: 11-15 menjadi petunjuk bagi para pengguna media sosial agar menggunakan media sosial secara bijak. Berkata baik, bersikap jujur dan keakurasian informasi/tabayyun dalam bermedia sosial merupakan cara mengimplementasikan nilai-nilai etika komunikasi dalam QS an-Nur/24: 11-15. Penelitian tentang Etika Komunikasi Bermedia Sosial dalam al-Qur’an (Kajian Tahlili QS an-Nur/24: 11-15) ini berimplikasi pada pentingnya pemahaman tentang etika dalam bermedia sosial menurut al-Qur’an. Maka dari itu, direkomendasikan agar konsep etika komunikasi bermedia sosial dalam al-Qur’an yang telah dibahas dalam skripsi ini dapat dikembangkan pembahasannya serta dapat dijadikan rujukan dalam mengkaji masalah tentang etika komunikasi bermedia sosial perspektif al-Qur’an dengan berbagai pendekatan yang digunakan.
-
ItemETIKA POLITIK DALAM AL-QUR’AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TAH{LI
- /4:58)
(REPOSITORI STAIN MAJENE, 2022) MUH ADNANSkripsi ini terfokus pada etika politik dalam Al-Qur’an surah al- Nisa>/4:58, pada ayat ini dikemukakan dua aspek prinsip dasar etika politik yaitu amanah dan keadilan. Umat Islam perlu berpegang pada dua prinsip ini, agar mampu mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih dari berbagai bentuk penyalahgunaan jabatan, serta menerapkan keadilan bagi semua pihak. Penelitian ini berjenis kepustakaan dengan menggunakan pendekatan teologis. Sumber rujukan yang dipakai berasal dari berbagai buku-buku, artikel, penelitian terdahulu yang memiliki kaitan dengan tema etika politik. Data yang telah terkumpul dari berbagai sumber akan dianalisis dan diurai berdasarkan metode tafsir tah}li>li, mulai dari kosa kata, hubungan antar ayat, asba>bun nuzu>l, kandungan ayat, serta hukum yang dihasilkan oleh ayat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Islam telah mengatur etika politik melalui dua prinsip yakni: 1.) Menjaga Amanah sebagai bentuk kejujuran dalam menjalankan tugas. 2.) Berlaku Adil untuk mewujudkan kesetaraan semua pihak di hadapan hukum. Berlandaskan analisis penafsiran QS. al-Nisa>/4:58 Allah swt. telah memerintahkan kepada manusia untuk mampu menjaga amanah, serta memutuskan perkara diantara manusia secara adil tanpa ada pihak yang merasa dicurangi. Nilai-nilai etika harus dijunjung tinggi dalam menjalankan tugas dan bertanggungjawab pada amanah yang telah dipercayakan. Implikasi pada penelitian ini ialah, orang-orang yang masuk di dunia politik harus mengerti ilmu tentang etika menyangkut baik dan buruk sebuah tindakan, khususnya aspek memegang amanah dan memberi keputusan dengan seadil-adilnya yang telah dipaparkan dalam QS. al-Nisa>/4:58, sebagai bentuk menjalankan perintah Al-Qur’an demi meraih kemaslahatan umum. -
ItemFENOMENA FASHION WEEK (STUDI ANALISIS QS AL-AHZAB/33: 33 DENGAN METODE DOUBLE MOVEMENT)(Repository STAIN MAJENE, 2025-02-25) ISMAILABSTRAK Nama : Ismail NIM : 30156119010 Program Studi : Ilmu al-Qur’an dan Tafsir Judul : Fenomena Fashion Week (Studi Analisis QS al-Ah}za>b/33: 33 dengan Metode Double Movement) Skripsi ini membahas tentang fashion week atau pekan mode di Citayam yang merupakan sebuah sarana ekspresi para generasi milenial yang pada awalnya hanya sekelompok pemuda yang nongkrong dengan menggunakan pakaian milenial. Peneliti akan mengkaji apakah fashion week juga terkait yang dimaksud dalam QS al-Ah}za>b/33: 33 yang membahas tentang tabarruj. Penelitian ini akan mengangkat permasalahan dengan mengkaji perbedaan metodologi double movement dalam melihat fenomena fashion week dengan apa yang dilakukan oleh para penafsir terdahulu dalam mengkaji tabarruj dalam QS al-Ah}za>b/33: 33 kemudian bagaimana analisis tafsir double movement QS al-Ah}za>b/33: 33 terhadap fenomena fashion week yang ada di Citayam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka dengan menggunakan penyajian data secara kualitatif. Metodologi yang digunakan untuk mengkaji adalah double movement dengan pendekatan sosio historis yang digagas oleh Fazlur Rahman yang merupakan penafsir kontemporer. QS al-Ah}za>b/33: 33 merupakan sebuah perintah untuk tetap di rumah dan melarang untuk bertabarruj sebagaimana wanita jahiliyah dahulu. Meskipun ayat tersebut ditujukan untuk para istri Nabi, akan tetapi semua wanita muslim termasuk di dalamnya. Fenomena Citayam fashion week tidak tergolong tabarruj yang di maksud dalam QS al-Ah}za>b/33: 33 karena peristiwa tersebut adalah sebuah media ekspresi dan pengenalan busana oleh para pemuda yang pada awalnya sebagai tempat tongkrongan oleh anak remaja asal Citayam dan sekitarnya. Implikasi dari penelitian ini adalah menambah khazanah keilmuan terutama bagi peneliti serta dapat mengetahui bagaimana konteks fashion week dalam pandangan Islam. Selain itu, juga memberikan informasi untuk berhati-hati dalam menggunakan metode ini dalam menafsirkan suatu teks. Karena diperlukan penjelasan yang cukup panjang untuk dapat mendapatkan suatu kesimpulan dari suatu pembahasan.
-
ItemFENOMENA FLEXING DI MEDIA SOSIAL PERSPEKTIF AL-QUR’AN (STUDI ANALISIS QS. AL-BAQARAH/2: 264)(REPOSITORI STAIN MAJENE, 2023) NURMADINAFlexing merupakan perilaku pamer yang awalnya dianggap tabu dikalangan masyarakat. Namun kehadiran media sosial, membuat fenomana flexing menjadi marak. Pelaku flexing memberikan dampak yang luas baik kepada pelaku maupun kepada orang lain. Dampak kepada individu di antaranya memupuk sifat konsumtif dan indvidualis. Sedangkan kepada masyarakat, dapat menumbuhkan perasaan iri, dengki dan menyiksa mereka yang kondisi perekonomiannya di bawah rata-rata, khususnya mereka yang memiliki hasrat untuk meniru orang yang dilihat. Sehingga perilaku flexing tidak jarang membawa seseorang pada tindakan kejahatan. Berdasarkan realita tersebut, maka diperlukan pemahaman mendalam tentang bagaiamana sebenarnya flexing dalam al-Qur’an. Dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan QS. al-Baqarah/2: 264 untuk memahami makna flexing. Agar penelitian ini mampu menjawab makna fenomena flexing dalam QS. al-Baqarah/2: 264 maka digunakan jenis penelitian library research dengan model penelitian tahlili atau analisis. Model penelitian analisis dianggap paling relevan untuk mengidentifikasi bagaimana implikasi penafsiran flexing di media sosial dalam QS. al-Baqarah/2: 264. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hakikat flexing sebagai perbuatan riya’ dalam QS. al-Baqarah/2: 264 dari segi tujuan, maka riya’ dan flexing samasama mengharapkan popularitas dan kedudukan di mata publik. Dari pembagian riya’, maka letak kesamaan riya’ dengan flexing adalah dari segi hal yang ditampilkan, diucapan dan dilakukan. Ditinjau dari segi motivasi melakukan flexing, maka tidak semua perilaku flexing mengarah pada perilaku riya’ dan tidak semua riya’ dikategorikan sebagai flexing. Motivasi yang cenderung pada perilaku riya’ adalah motivasi untuk mendapatkan popularitas dan pengakuan serta menarik perhatian dari lawan jenis. Motivasi flexing yang tidak termasuk perbuatan riya’, yaitu motivasi untuk strategi marketing dan melakukan tindakan kejahatan. Sedangkan bentuk riya’ yang tidak termasuk perilaku flexing adalah riya’ yang dilakukan melalui teman atau orang yang datang mengunjungi. Implikasi flexing sebagai perbuatan riya’ yaitu sombong, syirik, kufur, cinta harta dan kedudukan serta dengki. Ganjaran perilaku riya’ berimplikasi terhadap perilaku flexing sehingga sama-sama tidak berhak menuntut balasan pahala dari Allah karena melakukan suatu amalan tanpa didasari niat kerena Allah, melainkan untuk mendapatkan perhatian dari manusia. Pengetahuan tentang fenomena flexing akan memberikan kesadaran bagi masyarakat terkait bahayanya melakukan flexing karena akan memberikan dampak terhadap pola hidup yang dijalani baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat luas. Penulis berharap penelitian ini bisa menjadi rujukan bagi penelitian berikutnya terkait masalah flexing.
-
ItemFENOMENA ZIARAH MAKAM WALI DALAM MASYARAKAT MANDAR(Jurnal Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora, 2021-12-30) Muhlis Latif ; Muh. Ilham UsmanArtikel ini menyajikan hasil penelitian tentang fenomena ziarah makam wali dalam masyarakat Mandar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan perilaku ziarah ke makam wali oleh masyarakat Mandar dengan mengamati makam Syekh Abdul Mannan, Syekh Abdurrahim Kamaluddin dan Imam Lapeo. Data dikumpulkan dengan metode wawancara, dan observasi, serta melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) di Majene. Penelitian dilakukan mulai dari Maret s/d Oktober 2020. Hasil penelitian mendapatkan bahwa masyarakat Mandar senantiasa melakukan ziarah ke makam Syekh Abdul Mannan (sebagai penyebar Islam pertama kali di daerah Banggae), makam Syekh Abdurrahim Kamaluddin (sebagai penyebar Islam pertama kali di daerah Binuang-Tinambung), dan makam Imam Lapeo (Pendakwah Islam Mandar yang dipercaya mempunyai karamah) disebabkan masyarakat Mandar menjadikan makam sebagai wisata religi, tempat mustajab berdoa, tempat mendapat berkah, dan juga sebagai tempat belajar sejarah Islam di wilayah Mandar.
-
ItemHAMDI(REPOSITORY STAIN MAJENE, 2024-05-27) NILAI-NILAI DAKWAH DALAM TRADISI TOYANG ROENG PADA MASYARAKAT MANDAR DI KELURAHAN TANDE KECAMATAN BANGGAE TIMURABSTRAK Nama : Hamdi NIM : 30356119042 Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam Judul : Nilai-Nilai Dakwah dalam Tradisi Toyang Roeng pada Masyarakat Mandar di Kelurahan Tande Kecamatan Banggae Timur. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana proses pelaksanaan tradisi toyang roeng pada masyarakat mandar di kelurahan tande kecamatan banggae timur, Apa saja nilai-nilai dakwah yang terkandung dalam tradisi toyang roeng pada masyarakat mandar di kelurahan tande kecamatan banggae timur. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang membangun makna berdasarkan data lapangan. Prosedur penelitian kualitatif ini, menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dengan menggunakan pendekatan dakwah kultural. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari data tersebut diambil kesimpulan. Hasil Penelitian dari nilai-nilai dakwah dalam tradisi toyang roeng pada masayarakat mandar di kelurahan tande kecamatan banggae timur adalah proses pelaksanaan tradisi toyang roeng yang dilaksanakan masyarakat mandar secara turun-temurun dari zaman dahulu hingga saat ini, toyang roeng memiliki tiga tahapan: pertama; macco‟bo/menempelkan serbuk emas ke kening kedua mempelai, kedua; membaca doa. ketiga; pengantin pria dan wanita menaiki toyang roeng dan diikuti keluarga dari kedua mempelai dan masyarakat yang hadir. Toyang roeng dimainkan atau digerakkan secara manual oleh seorang yang sudah ditugaskan untuk menggerakkannya. Nilai-nilai dakwah dalam tradisi toyang roeng yaitu pertama; nilai akidah yakni: (a) membaca doa sebelum menaiki toyang roeng sebagai bentuk keyakinan dan rasa syukur serta harapan kebaikan kepada Allah swt., (b) lima kali putaran toyang roeng disimbolkan kepada lima rukun Islam. kedua; nilai syariah yakni: (a) gotong royong sebagai manifestasi dari sikap kekeluargaan yang diajarkan dalam agama Islam, (b) empat tempat duduk pada toyang roeng digambarkan atau disimbolkan kepada empat sahabat nabi dan empat mazhab yang diyakini oleh umat Islam, (c) menjalin ukhuwah Islamiyah. ketiga; nilai akhlak yakni: (a) saling menghormati/berbicara dengan lemah lembut, (b) menjalin silaturahmi. Implikasi dari penelitian ini ialah memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat mandar sulawesi barat secara umum dan secara khusus masyarakat di kelurahan tande kecamatan banggae timur bahwa pada pelaksanaan tradisi toyang roeng terdapat nila-nilai dakwah yang terkandung di dalamnya. Kata Kunci: Nilai-Nilai, Dakwah, Tradisi, Toyang Roeng, Mandar